Bangka,Swakarya.Com. Debat pasangan calon Gubernur Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung pada Rabu (12/2) begitu sengit antara Leony dan Yongki dengan Dimas Aditya Nugraha dan pasanganya Yoziandika dengan nomor urut 02.
Debat yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Bangka Belitung (UBB) ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengenali masing-masing calon.
Dengan pemaparan visi dan misi serta progran kerja unggulan yang ditawarkan pada para mahasiswa sebagai pemilih agar dapat menjadi daya tarik untuk mencoblos salah satu pasangan calon.
Kegiatan debat tersebut berlangsung pada Senin (10/2) siang sekitar pukul 13.45 WIB. Turut dihadiri oleh Dr. Dwi Haryadi, S.H.,M.H. selaku Dekan Fakultas Hukum UBB dan para dosen yang turut serta menjadi panelis serta Suhargo dan Zissi Maharesy selaku Gubernur Mahasiswa BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Fakultas Hukum yang masih aktif.
Dalam kesempatan debat ini, dalam suatu momen sesi tanya jawab oleh mahasiswa yang menonton yaitu Syadid mempertanyakan sikap para pasangan calon terhadap organisasi eksternal dan meminta kedua pasangan calon untuk melantang sumpah mahasiswa.
“Menurut saya sekarang tidak semua mahasiswa paham akan sumpah mahasiswa dan esensi yang ada didalamnya dan tidak sedikit pula orang yang mencalonkan dirinya dikarenakan ada kepentingan eksternal dan pribadi,” ujar Syadid saat dijumpai dilokasi debat.
Menariknya dalam hal ini pasangan calon nomor 02 yang di ambil alih oleh Dimas Aditya Nugraha begitu lantang mengucapkan sumpah mahasiswa.
Ditambahkan pula dengan tegas oleh Dimas Aditya Nugraha dan Yoziandika bahwa mereka berdua tidaklah berlatar belakang kepentingan organisasi eksternal dalam mencalonkan diri.
Ditegaskan oleh Dimas, “jika terpilih pun kami akan tetap mematuhi Peraturan Rektor UBB, Peraturan Lembaga FH UBB, dan Surat edaran Rektor UBB yang hingga kini belum dicabut atau direvisi.
Meskipun mendapat sanggahan dari salah satu mahasiswa yang menyaksikan debat bahwa adanya perubahan Peraturan Rektor mengenai pengaturan organisasi ekternal, atau dikenal juga denga organisasi ektra kampus telah diperbolehkan masuk dan berkecimpung dalam internal UBB.
Dengan kerendahan hati Dimas dan Yoziandika menyampaikan serta memberikan pemahaman bahwa belum ada pengaturan ulang mengenai organisasi ekstra kampus di UBB.
Seusai debat, saat ditemui Dimas yang juga merupakan anggota Dinas Kajian Aksi Strategi Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa (KASAKMA) BEM FH UBB menjelaskan bahkan jika melihat Peraturan Rektor terbaru, Calon Gubernur Mahasiswa sangat dilarang memiliki jabatan struktural dalam organisasi ektra kampus / organisasi eksternal.
” Saya paham karena semasa masih aktif di BEM FH organisasi ekstra kampus juga menjadi salah satu perhatian saya”
Dalam kesempatan yang sama, Yoziandika selaku Calon Wakil Gubernur Mahasiswa nomor urut 02 juga menjelaskan akan tetap melarang organisasi ektra kampus masuk kedalam internal kampus, terutama Fakultas Hukum.
Hanya saja Yozi berjanji akan tetap menjalin hubungan yang baik secara sosial dengan cara lain yang nantinya akan didiskusikan lebih lanjut strateginya dengan Dimas selaku Calon Gubernur Mahasiswa FH UBB jika dipercaya dan terpilih menjadi pemimpin BEM FH UBB.
“Dikarenakan hubungan sosial ini juga termasuk dalam program unggulan kami yaitu Maju Bersama, Maju Sinergitas. Maka demikian hubungan sinergitas secara sosial akan tetap kami jaga. Ujar Yozi. *
Penulis: Ryannico