Lingga, Swakarya.Com. Bupati Lingga, Muhammad Nizar buka secara resmi pelatihan Satu Guru Satu Buku (Sagusabu), di SMA Negeri 1 Singkep, Sabtu (15/01/2022). Adapun tema yang diangkat yakni “Guru Berkarya Literasi Membudaya”.
Kegiatan satu guru satu buku ini, sudah dimulai dibeberapa tempat dan sudah 12 kali dilaksanakan. Namun untuk Kabupaten Lingga sendiri baru pelaksanaan yang pertama kali.
Atas dasar, minat guru yang cukup tinggi dengan hadirnya kegiatan pelatihan menulis ini. Kemudian Sagusabu juga merupakan bagian penunjang angka kredit dan kenaikan pangkat para guru.
Tentunya, pemerintah daerah tidak akan tutup mata. Kedepannya, kegiatan positif ini akan disuport dan turut di fasilitas. Minimal, kegiatan serupa dapat terlaksana 2 kali dalam setahun.
“Kalau saat ini kegiatan masih dilaksanakan dengan dana mandiri dan sudah dimulai sekarang ini, kedepan pemerintah daerah akan berupaya untuk dapat memfasilitasi, karena kegiatan ini bisa dilaksanakan dua kali di tahun 2022 ini,” papar Nizar.
Menurut Bupati, bagi guru-guru yang telah memulai kegiatan ini. Akan memiliki popularitas ketika bukunya diterbitkan. Tentunya keberhasilan ini diharapkan menjadi penyemangat bagi guru bersangkutan untuk meneruskan karya-karya berikutnya, dengan terbitnya buku-buku lain.
Dan berikutnya, dia akan memberikan penghargaan bagi guru-guru yang cepat menyelesaikan satu buku dalam satu bulan ini.
“Kedepan kita berharap guru-guru kita ini akan menjadi guru yang produktif dan menjadi guru yang melahirkan karya-karya baru untuk Kabupaten Lingga. Jika dalam satu bulan ini guru kita ini mengeluarkan satu buku, setidaknya ada bentuk piagam dari pemerintah daerah Lingga dan itu akan kita berikan nantinya,” jelas dia.
Kepala Dinas Penddidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Lingga, Armia menyampaikan, Bupati Lingga menyambut cukup baik kegiatan tersebut.
Bagi para guru, kegiatan menciptakan bulu ini sangat penting karena berpengaruh pada nilai kredit dalam penunjang kenaikan pangkat dan lainnya.
“Kami sangat menyambut positif kepada guru-guru yang hadir dan mengikuti kegiatan ini, serta manfaatkan dengan sebaik-baiknya kesempatan ini,” jelas mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Lingga ini.
Sementara Tokoh Penggerak Leterasi Nasional, Erman Zainuddin yang hadir pada kegiatan tersebut, mengakui Kabupaten Lingga punya potensi besar dalam menciptakan sebuah karya dalam bentuk buku.
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, karena itu dia yakin para guru di Kabupaten Lingga mampu berprestasi dengan menulis buku.
Lebih jauh diungkapkan Erman, kegiatan Sagusabu ini secara keseluruhan sudah dilaksanakan sebanyak 12 kali dan sudah melahirkan karya sebanyak 488 buku.
“Alhamdulillah, kita ingin menggerakkan Provinsi Kepulauan Riau menjadi Provinsi Literasi. dan ini sudah kita kumandangkan sejak Gubernur sebelumnya,” jelas dia.***