*Satu siswi pulang dengan rasa kecewa dan sedih
Merawang, Swakarya.com. Persaingan ketat harus dilalui oleh 764 siswa untuk bersaing memperebutkan 282 kursi sisa yang disediakan UBB untuk jalur mandiri pada Seleksi Masuk Mandiri Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN)-Barat, bertempat di Kampus Terpadu UBB, Kamis (18/7/2019).
Pelaksanaan ujian SMMPTN, dilakukan secara serempak pada hari ini, berkerja sama dengan 15 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Wilayah Barat, dan para peserta akan berjuang untuk merebut sisa kursi yang masih tersedia disetiap PTN Barat.
Ujian SMMPTN-Barat khususnya di Kampus Terpadu UBB tersebar di 40 ruangan dari 11 gedung perkuliahan yang dipergunakan, terdiri dari tiga kelompok ujian yakni Saintek, Soshum, dan Campuran, dengan sistem Paper Based Test (PBT).
Sebelum pelaksanaan ujian dimulai, kebingungan tampak terlihat dari salah satu raut wajah siswi yang datang menghampiri Panitia di ruangan Sekretariatan PMB Gedung Babel III Kampus Terpadu UBB.
Hal ini dikarenakan ia tidak menemukan nomor kursi dan ruangan ujian atas namanya.
Saat ditanya oleh panitia ternyata siswi tersebut hanya membawa kartu Bidikmisi yang diberikan dari pihak sekolah, namun yang bersangkutan tidak melakukan pendaftaran SMMPTN-Barat 2019 secara online.
Setelah mendapatkan penjelasan dari Panitia, Siswi tersebut harus pulang dengan rasa kecewa dan bersedih, karna namanya belum terdaftar dan tidak bisa mengikuti ujian.
Setelah sirene panjang tanda dimulainya ujian, disetiap ruangan yang dijumpai, nampak hening dan para peserta fokus mengerjakan soal-soal yang berada didepan mereka, serta ada juga peserta terlihat membolak balik kertas ujian untuk mencari tingkat kesulitan soal yang bisa dijawabnya.
Tentunya para peserta berharap besar agar bisa berhasil dan lolos nantinya, dan bisa diterima sebagai mahasiswa baru di PTN yang mereka pilih. Peserta yang mengikuti ujian SMMPTN-Barat di Kampus Terpadu UBB tidak hanya berasal dari Provinsi Babel saja, namun ada juga dari Provinsi lain yang sengaja datang ke Bangka Belitung untuk memilih PTN 1 nya ke UBB.
Hal senada disampaikan M. Yusuf Rangga, asal sekolah dari SMAN 1 Pangkalan Lampam Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan, dari keluarga yang kurang mampu dan sudah lama ditinggal Ibundanya (almarhuma).
Menurutnya, Ia ke Bangka sengaja ikut Kakaknya yang sudah lama berdomisili di Sungailiat, dan berkeinginan untuk melanjut Kuliah. Ia juga berharap bisa lolos dan diterima nantinya sesuai dengan jurusan yang akan diambil di UBB.
“Ibu udah ngak ada, terus bapak kurang mampu biayai kuliah, jadi ikut abang disini (Bangka), dan saya pengen sukses disini dan diterima di UBB,” tutur Rangga yang mengambil pilihan 1 di Jurusan Ilmu Kelautan UBB.
Ditempat terpisah Rodiah Asti, asal sekolah dari SMA Setia Budi Sungailiat, menuturkan dengan pilihan 1 yang akan diambil di Jurusan Biologi UBB, Ia juga berharap dapat mengikuti ujian mandiri ini dengan lancar dan diterima di UBB nantinya.
Tahun ini, peminat yang mendaftar jalur mandiri UBB terdapat penurunan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, hal ini disebabkan rentang waktu pasca pengumuman hasil SBMPTN 2019, dengan berakhirnya pendaftaran jalur mandiri (SMMPTN-Barat) hanya berselang tiga hari, dan diperpanjang kembali selama 2 hari, namun tidak efektif dikarenakan di hari sabtu dan minggu, dimana pelayanan kantor BANK tutup dan pembayaran melalui transfer/mobile banking untuk pembelian PIN banyak kendala yang dialami calon peserta.
Hal ini diakui oleh Panitia Sekretariatan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UBB 2019, dimana pelayan PMB UBB dipenghujung pendaftaran jalur mandiri hari sabtu dan minggu tetap diaktifkan, serta dibagian seketariatan banyak menerima keluhan melalui telpon, sms maupun whatsapp dari calon peserta yang tdk bisa melakukan pembelian PIN melalui beberapa ATM maupun Mobile Banking. (Ags/Humas)