Pangkalpinang, Swakarya.Com. Sudia, warga Parit Tiga Jebus ini, mengolah teh tayu dari Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat sebagai icon teh dari Pulau Bangka.
“Untuk produksi kami sudah sampai luar negeri, kami ini ingin menciptakan brand dengan packaging yang bagus, kalau saya sekarang ada di antara 10-15 kg perbulan, tahun kemarin saya belum bermitra dengan PT Timah Tbk,” ujarnya usai kegiatan penyaluran dana bergulir Program Kemitraan PT Timah Tbk Triwulan IV, Selasa, 22 Desember 2020.
Untuk produksi, diakuinya masih menggunakan cara manual karena akan berbeda sekali rasanya.
Produk teh tayu bahkan diminati sampai ke Amerika dan Singapura. “Ada keinginan saya untuk mematenkan produk ini, memang sudah ada permintaan hingga Eropa,” ujarnya.
Fokusnya sekarang kata Sudia, adalah mengajarkan petani agar bisa produksi, “untuk tahap awal ini kita akan go nasional dulu, jadi stok promo di sana. Ini adalah satu-satunya teh yang bisa bertahan di dataran rendah. Kami juga merintis kebun percontohan, kalau kebun petani yang terdaftar dengan saya ada 16, sejak tiga tahun yang lalu bertambah 3,” jelasnya.
Ia mengaku, teh tayu layak dikembangkan karena merupakan teh kesehatan yang berkhasiat menurunkan kolesterol dengan cepat.
“Jadi brand saya itu teh tayu the heritage tea, memang itu ada sejarahnya,” ujarnya.
Dengan menjadi mitra binaan PT Timah, ia berharap promosi dapat lebih mudah terutama dengan kehadiran Galeri Tins.
Kedepan, Sudia akan mencoba membranding teh tayu menjadi salah satu icon teh di Pulau Bangka. “Karena teh ini kan ditanam secara langsung di Bangka,” ujarnya.