Peringati HUT RI, IMC Gelar Dialog Kebangsaan

Cilegon, Swakarya.com. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) ke-75 Tahun, Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC) mengajak para kader, dan lintas organisasi untuk berdialog, dengan mengusung tema ’75 tahun Indonesia Merdeka, Cilegon Dikepung Polusi Udara’.

Beberapa tokoh dan figur publik hadir diantaranya, Mad Haer Effendi selalu aktivis Pena Masyarakat Banten, Samsul Hidayat Ketua DPW PGK Banten, Dede Rohana Putra Alumni IMC sekaligus anggota DPRD Provinsi Banten, beserta alumni IMC yang lain, dan aktivis lingkungan serta mahasiswa di Kota Cilegon.

Hutri-PCM-IRT-KPU
Ketua Pelaksana Dialog Kemerdekaan Miftahul Fahmi mengatakan, sebagai pemuda yang terlahir di Cilegon, IMC merasa perlu membahas soal kualitas lingkungan khususnya udara di Kota Baja, dengan dialog yang dikemas hangat, para pembicara begitu bersemangat menyampaikan pandangannya.

IMC juga mengajak seluruh pemuda dan mahasiswa untuk terlibat, dan berkontribusi dalam kemajuan Kota Cilegon. Melalui keterlibatan aktif, dalam mengawal dan menjaga lingkungan hidup di Cilegon.

“Yang katanya kota Industri ini, kualitas lingkungan harus tetap dijaga dengan baik,” ujarnya pada Minggu (23/8/2020) kemarin.

Di tempat yang sama, Ketua Umum IMC Rizki Putra Sandicka, mengaku siap untuk mengajak seluruh elemen pemuda dan masyarakat agar bisa bersama-sama mengawal, dan melakukan hal yang terbaik dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup di Kota Cilegon ini.

H.Rosyid-Hutri
Sebagai agent of control, IMC mengaku terpanggil, untuk bisa mengawal proses pembangunan yang tidak boleh mengesampingkan dampak lingkungan di Cilegon.

“Spesial untuk hari kemerdekaan tahun ini, kita memberikan teguran karena saat ini industri yang ada telah banyak mencemari lingkungan kota ini, dan memberi ancaman untuk kualitas hidup masyarakat,” ujar Rizky.

Sebagai warga Cilegon, ia merasa sangat berbahaya apabila perusahaan yamg mencemari lingkungan dibiarkan, maka bisa berdampak pada kualitas udara, kesehatan masyarakat, dan lainnya. Kondisi seperti ini, amat tidak layak untuk terus dibiarkan.

“Kami ingin industrialisasi di Cilegon tidak mengesampingkan asas kemanusiaan, lingkungan, lapangan kerja, dan sumber daya alam,” ungkapnya.

IMC juga menyoroti sejumlah investasi baru yang berpotensi menjadi ancaman bagi kelestarian lingkungan serta kehidupan masyarakat Kota Cilegon kedepannya, seperti rencana Pabrik Lotte Chemical, PT Chandra Asri dan PLTU 9-10 Suralaya.

“Ditambah lagi saat ini di PLTU Indonesia Power sedang mencuat soal kasus radioaktif tenaga nuklir yang tak berizin yang sedang diproses dan ditindak Polri, ini satu ancaman serius tentunya. Belum lagi persoalan perizinan dan dampak industri di Cilegon ini, seperti di daerah Ciwandan pun akan dilakukan pembangunan pabrik kimia baru Chandra Asri dua, ini harus disikapi serius,” tandasnya. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait