Lubuk, Swakarya.Com-Pelaksanaan kegiatan sosialisasi pemberdayaan masyarakat melalui potensi lokal produk olahan kepiting di Desa Lubuk Besar, Dusun Lubuk Laut diselenggarakan oleh tim Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Muhamadiyah Bangka Belitung 2022, turut pula hadir Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Irene Tresna Wiati, S.T., M.T, Kepala desa, perangkat desa, serta masyarakat Dusun Lubuk Laut.
Dalam kesempatan kegiatan ini ketua pelaksana Fenny Tri Aprilia menyampaikan, bahwa sambutan hangat Masyarakat Lubuk Besar menjadi suport tersendiri dalam setiap kegiatan serta antusiasme, ramah tamah masyarakat memberikan dampak positif bagi setiap kegiatan KKN.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang hadir hari ini, kegiatan hari ini merupakan upaya kami dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui pengolahan hasil laut yaitu kepiting terkhusus wilayah pesisir dusun lubuk laut, dua produk olahan yang bisa menjadi contoh awal ide untuk masyarakat, yaitu Nugget kepiting serta Baby crabs.
Produk olahan ini merupakan hasil pengamatan hasil tangkapan nelayan disini,” ungkapnya kepada wartawan swakarya.com pada Rabu, 09 Februari 2022.
Di tambahkan pula olehnya, bahwa kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pengolahan potensi lokal merupakan bentuk sikap mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal melalui produk olahan Usaha Mikro, kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di Desa Lubuk Besar.
Ditambahkan pula oleh DPL KKN KEDISINIAN 2022 UNMUH BABEL di Desa Lubuk Besar, terkait pembahasan materi yang di sampaikan mengenai persaingan bisnis kuliner merupakan tantangan baru bagi mahasiswa serta masyarakat awam terkait persiapan dalam tantangan globalisasi.
“Saya sangat senang dengan kegiatan yang telah dilakukan oleh tim KKN ini, semoga saja kedepannya dalam persaingan kerja mahasiswa sebagai insan intelektual mampu menghadapi tantangan arus Globalisasi. Selain itu membuka lapangan pekerjaan dan menggerakkan sumber daya manusia yang ada di Babel itu harus di lakukan, untuk itu mahasiswa disini harus menjadi kader penggerak untuk menghidupkan bisnis kuliner atau UMKM,” pungkasnya.
Ditambahkan pula olehnya, selama ini Babel merupakan surga dengan berbagai sumber daya alam, terutama Timah namun timah merupakan SDA tidak terbarukan artinya suatu saat akan habis jadi harus mengelola hasil perkebunan, pengolahan hasil laut yang juga harus dilakukan.
“Kita harus membudidayakan pengolahan dalam arti positif, dalam artian kita bisa membuka lapangan pekerjaan dengan melakukan penelitian oleh seluruh stakeholder yang ada untuk membudidayakan olahan laut seperti yang di lakukan mahasiswa ini, selain itu berbagai pihak bekerja sama mencari alternatif sebagai contoh menyikapi hasil tangkapan dengan kendala cuaca buruk pada bulan tertentu atau kelangkaan pada musim atau bulan tertentu terhadap hasil tangkapan nelayan, bisa di sikapi dengan berbagai ide alternatif yang harus di kembangkan,” tuturnya.
Disampaikan pula olehnya, dalam upaya budidaya hasil laut seperti budidaya rumput laut, terumbu karang, dan kerang mutiara sudah bisa dikatakan berhasil, namun masih banyak ide budidaya yang bisa di upayakan seperti budidaya kepiting.
“Selain itu rendahnya kepedulian dari putra daerah untuk memajukan Babel harus segera disikapi, harusnya putra daerah yang sudah sukses ini mengisi dan juga membuka lapangan pekerjaan di Babel. Kekompakan dalam memanfaatkan potensi lokal yang ada, kekuatan kita yaitu pantai, seafood ini bisa juga di jadikan bisnis sampingan oleh semua pihak,”ujarnya.
Ditambahkan pula olehnya, bahwa kegiatan KKN menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa untuk menguji kesiapan mahasiswa dalam tantangan dunia kerja serta terbukanya keran globalisasi dalam dunia kerja.
“Harapan kami ataupun pihak kampus, dengan adanya KKN ini pula akan mampu melahirkan insan intelektual yang terampil dalam menghadapi tantangan persaingan dunia kerja tidak hanya itu membuka lapangan kerja dengan memperhatikan kearifan lokal yang ada,” tutupnya.***
