Air Itam, Swakarya.Com. Dalam upayanya mendorong daya ungkit di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai langkah pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) diminta untuk secara fokus dan berperan aktif membantu, sehingga para pelaku UMKM dapat terus melakukan produksinya.
Upaya ini dilaksanakan agar sejalan dengan program stimulus ekonomi yang menyentuh sektor UMKM dan selama ini telah dilaksanakan oleh Pemprov. Babel.
“Program CSR yang telah diluncurkan oleh masing-masing perusahaan dapat digunakan untuk membantu para pelaku UMKM melalui pembinaan, permodalan dan pendampingan,” ungkap Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman saat memimpin Rapat koordinasi bersama Forum BUMN Wilayah Bangka Belitung, terkait langkah-langkah strategis percepatan pemberdayaan UMKM, di Ruang Rapat Tanjung Pendam, Senin (8/2/21).
Ditambahkannya, selama ini perusahaan BUMN dalam peluncuran CSR berjalan masing-masing. Dengan pertemuan ini, CSR yang merupakan tanggung jawab perusahaan dapat lebih terarah serta manfaatnya dirasakan lebih kuat oleh masyarakat.
CSR ini masih menurut Gubernur Erzaldi, jangan dijadikan sebuah keharusan, tetapi lebih dari itu harus dimaknai untuk betul-betul membantu ekonomi masyarakat.
Bantuan yang diberikan kepada para pelaku UMKM tersebut diharapkan agar berkelanjutan dan dapat berkembang.
“Pelaku UMKM yang diberi bantuan hendaknya tahun depan sudah dapat berkembang dan mandiri. Tanpa ada pembinaan, pendampingan serta perencanaan yang baik pasti tidak akan berhasil,” jelasnya.
Oleh sebab itu, tahun ini pihaknya sengaja mengundang Forum BUMN untuk mengetahui berapa CSR yang akan diluncurkan untuk daerah. Selanjutnya melalui pengelolaan yang dilakukan oleh Forum BUMN dibagikan kepada para pelaku UMKM di seluruh Bangka Belitung.
Dengan demikian dapat dilakukan bersama-sama, juga dengan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota sehingga hasilnya menjadi kuat.
“Dengan cara ini kita dapat mengetahui perusahaan mana saja yang membantu dan pelaku usaha apa saja yang dibantu. Insyaallah tahun depan UMKM dapat naik kelas,” terangnya.
Dalam memberikan bantuan ini, perusahaan juga diharapkan memberikan fasilitas KUR untuk kemudahan pembiayaan para pelaku UMKM.
Wakil Gubernur Babel, Abdul Fatah yang ikut hadir dalam pertemuan ini menyampaikan, agar pelaku UMKM dapat terus bertahan, dibutuhkan peningkatan kualitas produk dan kemasan, serta pendekatan akses permodalan. Diharapkan perusahaan yang tergabung dalam Forum BUMN ini dapat bersinergi membantu pelaku UMKM.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Babel, Elfiyena dalam paparannya menjelaskan tentang Kebijakan Pemberdayaan UMKM di Pemprov. Babel. UMKM di Babel saat ini mencapai 161.186 pelaku usaha. Di masa pandemi Covid-19 ini beberapa di antaranya terdampak.
Pemprov. Babel terus berupaya membantu pelaku UMKM melalui pendampingan, pembinaan dan memberikan kemudahan akses permodalan. Juga seminar untuk meningkatkan SDM serta membantu pemasaran melalui digital. Pihaknya mengajak perusahaan BUMN di Babel untuk bersinergi mendorong pelaku UMKM dapat lebih maju.
Ikut hadir dalam pertemuan ini, Forum BUMN Bangka Belitung yang diketuai Pimpinan Bank Mandiri, Saiful; beberapa kepala perangkat daerah di lingkup Pemprov. Babel; serta pimpinan perusahaan BUMN di Wilayah Bangka Belitung.***