Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang Gelar Sarasehan Sejara

Pangkalpinang, Swakarya.com. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mengadakan Sarasehan Sejarah sebagai bentuk pemerintah, masyarakat, budayawan, lembaga serta unsur terkait agar benda bersejarah dikota Pangkalpinang tidak terlupakan dan terkikis oleh perkembangan zaman.

Acara dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, Staf ahli, Asisten dan Kepala OPD di Lingkungan Pemerintahan Kota Pangkalpinang.

Acara bertempat di Ruang Ballroom Fox Harris Hotel, Selasa, 13 Oktober 2020.

Ini Juara Umum Popda Kota Pangkalpinang 2020

Pelestarian Nilai Sejarah dan Tradisi Melalui Sarasehan Sejarah Kota Pangkalpinang Tahun 2020 dengan tema Pelestarian Nilai Sejarah Sebagai Jati Diri Bangsa.

Suparyono menjelaskan jati diri suatu bangsa ditentukan oleh dua hal yakni warisan budaya hasil penciptaan dimasa lalu dan hasil daya cipta dimasa kini, yang didorong atau dibuktikan oleh tantangan aktual zaman sekarang.

Ini Sekolah yang Berhasil Rebut Juara Cabor Sepak Takraw di POPDA Tahun 2020 Kota Pangkalpinang

“Kerusakan benda -benda bersejarah oleh masyarakat disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat terhadap benda bersejarah tersebut,” Kata Suparyono, Asisten 1 Walikota Pangkalpinang Selaku Mewakili Walikota.

Suparyono meneruskan bahwa perlu langkah bijak untuk mengantisipasi persoalan yang ada dan harus memberitahu masyarakat yang ada disekitar situs bersejarah tersebut.

“Pelibatan masyarakat untuk pelestarian budaya sangat penting sehingga benda sejarah dan masa silam dapat terselamatkan dan dilestarikan keberadaannya,” ungkapnya.

POPDA Tahun 2020 Kota Pangkalpinang Tetap Dilaksanakan di Tengah Pandemi, Sekda Pesan Atlet Jadi Contoh Penerapan Protokol Kesehatan

Sarasehan sejarah ini sebagai bentuk pemerintah, masyarakat, budayawan, lembaga serta unsur terkait agar benda bersejarah dikota Pangkalpinang tidak terlupakan dan terkikis oleh perkembangan zaman.

” Adanya sarasehan untuk menambah kecintaan terhadap sejarah Kota Pangkalpinang, menanamkan nilai sejarah sebagai tolak ukur dalam membangun Sumber Daya Manusia, tersusunnya rencana aksi pelestarian sejarah dan tradisi,” tutupnya.

Penulis: Burhan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait