Pangkalpinang, Swakarya.com. Usfazi, pemilik toko kelontong di usia senjanya masih berdagang bersama istri tercintanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ia masih gigih dan semangat berdagang meski usianya telah memasuki 52 tahun.
Di masa pandemi COVID-19 ini, membuat seluruh sektor ikut terpukul, tak terkecuali dengan toko sembako miliknya.
Usfazi mengatakan, penghasilannya selama pandemi Covid-19 ini melanda wilayah Indonesia khususnya Bangka Belitung, penghasilannya turun drastis hingga 40 persen.
“Dari penghasilan 5 juta perbulan menjadi 2 juta perbulan, sebab virus corona ini datang membuat omzet kami tak sampai segitu lagi, palingan penghasilan sekarang sekitaran 1 – 2 jutaan,” bebernya kepada kontributor Swakarya.com, Kamis, 7 Mei 2020 di kediamannya.
Bagi Usfazi, dengan adanya kebijakan pemerintah kota yang membatasi waktu berdagangnya, ia merasa kesulitan mendapatkan keuntungan lebih.
“Dengan waktu terbatas yang diberikan untuk berjualan oleh pemerintah, jadi kami ikut aturan untuk mendukung penanganan penyebaran Covid-19 dan tetap ikut prosedur,” ungkapnya.
Disisi lain, ia bersyukur sebab pihak PT Timah memberikan keringanan kepada setiap mitranya untuk tidak membayar tepat waktu sesuai kesepakatan sebelumnya.
Penulis : Kevin Sabri
Editor : Tahir