P,angkalpinang, Swakarya.Com. Kantor Perwakilan BKKBN Babel kembali menggelar Pemilihan Duta Genre Tingkat Provinsi, dengan mengusung tema” Berkolaborasi Dalam Karya Bersama Remaja KENCANA “Keren dan Berencana” Untuk Menyonsong Indonesia Emas”
Hadir pada pembukaan acara tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN Babel; Fajar Supriadi, Pejabat Administrator, Sekretaris Badan Koordinator bidang PEK, Sub Koordinator BKB AKL dan Sub Koordinator Sumberdaya PEK, serta seluruh Peserta Duta Genre Tingkat Provinsi perwakilan dari masing-masing kabupaten/kota se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Acara berlangsung di Bangka City Hotel mulai Rabu-Sabtu, 23-26 September 2020 dengan berbagai macam agenda kegiatan.
Acara dibuka oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan BKKBN Babel mengatakan, peran masyarakat sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.
“Kita akan meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia karena kualitas hidup Indonesia masih rendah. BKKBN itu mempunyai peran penting dalam masyarakat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berkaitan dengan pendidikan dan kesehatan,” ujar Fajar.
Negara Indonesia akan memasuki bonus demografi pada tahun 2045, dimana jumlah usia produktif lebih banyak dibandingkan usia non produktif.
“Sumber daya manusia harus berkaitan dengan pendidikan dan kesehatan, Kalau ketiga ini gagal maka menuju Indonesia emas tahun 2045 akan mengalami kegagalan juga dan tidak akan sukses,” pungkasnya.
“Negara maju sudah sedini mungkin mempersiapkan generasinya, pada usia 0 sampai 5 tahun sudah penuhi gizi dan pengetahuannya, berbeda dengan Negara Indonesia yang belum mempersiapkan sedemikian rupa baik gizinya dan lainnya,” tambahnya.
Peran kedua orangtua harus bekerja sama, tidak bisa mengandalkan salah satunya untuk mendidik anaknya.
“Pendidikan anak tidak akan akan berhasil jika orang tua tidak bekerjasama dan saling mengandalkan. Sopan santun dan etika anak sangat penting karna sekarang ini sudah mulai hilang dan luntur,” lanjutnya.
Fajar berpesan peserta harus gagah bisa menguasai segala hal, contohnya hal baris-berbaris, menyanyikan lagu indonesua raya harus tegak dan tidak boleh ngobrol dan itu salah satu bentuk menghargai terhadap pejuang dan pahlawan.
“Berubah dari diri sendiri dan jangan mengurus orang lain untuk berubah, kalo kita kurang disiplin maka harus belajar disiplin,” tutupnya.
Penulis: Burhanuddin