Pangkalpinang- Anggota DPRD Kota Pangkalpinang H Ermawi yang akrab disapa H AWI ini mengatakan bahwa pihak distributor Bangka Belitung (Babel) bersama dengan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bermitra untuk menanggulangi angka inflasi di Babel agar segera stabil.
Dikatakan, Politisi Partai Golkar H Awi yang juga seketaris fraksi Golkar Kota Pangkalpinang bahwa langkah yang diambil ini merupakan upaya menurunkan angka inflasi di Babel yang kini sudah mencapai 7,77 persen sehingga harus ada langkah nyata dengan cara bertukar hasil pangan dan laut dengan mitra se-Sumatera dan Sumbagsel.
Selain itu, H Awi sudah melakukan MoU dengan pihak distributor di Provinsi Sumatera Utara bersama Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara juga yang disaksikan oleh Komisi XI DRP RI bahwa hasil pangan cabe merah, bawang merah dan bawang putih akan dikirim ke Babel begitupun sebaliknya hasil laut dari Babel akan dikirim ke Sumatera Utara.
“Jadi kami dari pihak distributor di undang BI Perwakilan Babel untuk melakukan pertukaran pangan yang ada di Sumatera Utara seperti cabai merah, bawang merah dan bawang putih yang sudah bermitra akan mengirimkan ke Bangka Belitung dan kita mengirim hasil laut kesana. Kita juga sudah audensi dengan BI Medan bersama distributor Medan dan anggota Komisi XI, bahwa dalam diskusi itu Sumatera untuk tingkat inflasi banyak merah sehingga langkah ini lah yang bisa dilakukan,” jelas H Awi.
Selain itu, H Awi membeberkan bahwa pihak Bank Indonesia Perwakilan Babel akan membantu bibit pangan diantanya bawang merah, bawang putih dan cabai merah di tiga kabupaten, diantaranya Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Tengah demi mempercepat pemulihan dan stabilitas inflasi di Babel.
“Kami ingin adanya Babel ini adanya pasar induk, agar harga pangan tidak melambung tinggi sehingga tidak terjadi lagi inflasi yang sangat tinggi pada saat ini, jika pun ada tidak akan setinggi ini bila ada pasar Induk,” katanya.
Lebih lanjut, Awi menjelaskan bila ingin program pemerintah ini tercapai dengan membagikan bibit pangan kepada masyarakat seharusnya dari pihak pemerintah juga harus mengadakan penyuluhan dengan rutin dan dijelaskan cara perawatannya hingga pada panennya.
Dikarenakan, jangan sampai bibit sudah dikasih, dan lahan sudah ada tetapi penyuluh tidak dilibatkan nanti ditakutkan terjadi kegagalan.
Tak hanya itu, H Awi mengatakan bahwa pada pertemuan di Bank Indonesia Perwakilan Babel kemarin (5/9) telah memanggil para petani dari pulau Jawa khususnya dari Brebes untuk mengawal program pemerintah dalam sektor pertanian di Babel.
“Seandainya berjalan dengan mulus Bangka Belitung tidak ada lagi inflasi yang tinggi sampai sekarang ini, untuk memulihkan inflasi ini disektor pertanian banyak konsumen contoh di Kota Pangkalpinang kota jasa dan perdagangan dan di kabupaten kan banyak lahan kosong kita berharap dapat diupayakan perbanyak lahan pertanian sehingga kita tidak berharap dengan hasil pangan dari provinsi lain,” tuturnya.
Kemudian, H Awi juga mengapresiasi langkah yang dilakukan Bapak Hidayat Arsani dengan membangun swasembada pangan cabe merah seluas 30 Hektar.
“Saya sangat setuju dengan langkah yang dilakukan oleh Hidayat Arsani sebanyak 30 Hektar lahannya ditanami cabai merah guna menanggulangi inflasi di Babel dan ia juga berharap menanam cabe ini secara kontinu agar pangan cabe kita tidak macet kita salut juga dengan upaya pak hidayat Arsani membuka peluang dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” pungkasnya.
Untuk itu, H AWI pun akan terus berupaya menstabilkan harga pangan di Babel agar inflasi juga cepat stabil dengan cara menjalin silahturahmi dengan para distributor dan melakukan barter hasil pangan dari pulau Jawa dengan Babel.
“Saya H Awi sebagai sebagai anggota DPRD dan Seketaris fraksi Golkar Kota Pangkalpinang menjalani silahturahmi dengan para distributor bisa membantu menurunkan Angkat inflasi di Babel. Dan kami akan mencari merah kuning hijau dimana lokasi ada wilayah panen raya kita bawah ke Babel dan Begitu juga sebaliknya tutupnya.***