Belitung, Swakarya.Com. Lagi-lagi kolaborasi Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman bersama Menparekraf Sandiaga Uno menyingkap potensi tak terbatas dan tak kasat mata dari Belitung, Sabtu (6/2/21).
Masih ingat dengan kasus Kristen Gray? Seorang warga negara asing yang melakukan aktivitas digital nomaden di Bali. Bali kini banyak diincar banyak orang, baik dari dalam maupun luar negeri sebagai salah satu daerah yang mendukung untuk melakukan gaya hidup digital nomaden. Kamu harus tahu bahwa, potensi ini tidak hanya dimiliki Bali namun, Belitung pun juga memiliki potensi yang sama.
“Menurut saya ini adalah varian baru, kita coba di Bali sudah ada beberapa progres.
Seandainya ini bisa dibuka juga di Belitung, ini merupakan kesempatan buat digital nomad,” ungkap Menparekraf Sandiaga Uno.
Digital nomad secara garis besar adalah sebuah gaya hidup yang mana orang-orang menggunakan teknologi untuk melakukan pekerjaannya dan bekerja di lokasi yang berbeda.
Kini, Indonesia memiliki pilihan destinasi untuk menerapkan gaya hidup ini. “Bukan hanya Malang, Jogja, Bali, bisa juga Belitung. Mereka bisa membawa keluarganya ke sini dan berkegiatan mungkin dua tiga bulan dari lokasi di Belitung,” ungkapnya.
Tokoh yang dijuluki sebagai “Papa Online” ini menceritakan tentang kisah anaknya di masa pandemi. Menurutnya, anak-anak bisa menerapkan konsep digital nomad seperti melakukan sekolah online dari destinasi wisata seperti Belitung.
“Saya kebetulan sengaja mengajak Sulaiman anak saya yang kelas tiga SD untuk mencoba. Bukan hanya webinar dari destinasi wisata tapi juga sekolah dari wisata. Ternyata apa yang kita temui di KEK Tanjung Kelayang, di Sheraton tempat kita menginap sangat mendukung fasilitas jaringan maupun juga fasilitas-fasilitas yang bisa membantu sekolah dari destinasi wisata,” ungkapnya.
Selain itu, destinasi wisata seperti Belitung dapat memberikan pembelajaran baru bagi masyarakat luar Babel. “Seperti tadi malam kita lihat tarsius. Itu merupakan mata pelajaran buat dia juga, jadi dia sempat melihat
beberapa tempat seperti mangrove. Itu dilihat sebagai bagian dari pada eco-education,” ungkap Papa Online ini.
Gaya hidup digital nomad ini sangat mendukung kondisi dunia saat ini, apalagi di masa pandemi yang harus melakukan banyak hal dari jarak jauh.
Belitung terbukti memiliki kualitas digital nomad yang mumpuni. Selain akses teknologi yang mendukung, wisatanya pun dapat memberikan kesegaran yang dapat membuat pengunjungnya dapat berlibur sekaligus berkonsentrasi saat melakukan pekerjaan.
Oleh karena itu, adalah langkah tepat bagi Gubernur Erzaldi meminta KEK Tanjung Kelayang agar segera diresmikan. Keuntungannya bukan hanya dinikmati oleh Babel saja, tapi juga untuk Indonesia.***