Pangkalpinang, Swakarya.Com. Anggota DPR RI Dapil Kepulauan Bangka Belitung dari Fraksi PDI Perjuangan Ir. Rudianto Tjen menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan kepada generasi muda Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Bangka Belitung (Babel) bertempat di Fox Harris Hotel, Pangkalpinang, Selasa, 27 Juli 2021.
Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini merupakan kerja sama LDII dengan DPR RI sebagai salah satu rangkaian kegiatan Musyawarah Wilayah (Muswil) V LDII Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang akan berlangsung pada tanggal 28 Juli 2021.
Politisi keturunan Tionghoa ini dalam paparannya menyampaikan, Indonesia pernah dijajah oleh Belanda selama kurang lebih 350 tahun. “Kenapa Belanda bisa menjajah Indonesia? Karena Indonesia pada waktu itu belum bersatu-padu, masih terpecah-pecah, sistem pemerintahan kita masih Kerajaan,’’ jelasnya.
Kondisi terpecah-pecah inilah menurut pria kelahiran Sungai Liat ini menjadi kelemahan bagi bangsa Indonesia pada waktu itu untuk mengusir penjajah. Barulah pada tahun 1908 ada gerakan Budi Utomo yang menjadi tonggak awal proses kemerdekaan Republik Indonesia.
“Kemudian terus berkembang tahun 1928 dengan gerakan Sumpah Pemuda, kita sudah mulai sadar bahwa Indonesia ini satu, tidak bisa merdeka kalau tidak bersatu. Sebelum tahun 1945 banyak lagi gerakan persatuan sehingga 17 Agustus 1945 kita bisa merdeka,’’ paparnya.
Setelah Indonesia merdeka lanjutnya, Pendiri Bangsa membuat Empat Pilar Kebangsaan agar negara terus berkembang. Untuk itu, Rudianto mengajak kepada generasi muda harus terus mempertahankan NKRI ini agar tetap satu, tidak muda tergoda dengan segala macam persoalan sehingga menyebabkan Indonesia menjadi bubar.
“Ideologi bangsa kita adalah Pancasila, sebagai rule of law-nya UUD 1945, semboyan kita adalah Bhinneka Tunggal Ika, dan bentuk negara kita adalah NKRI. Untuk mempersatukan bangsa ini, makanya perlu Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara.
Tujuannya untuk mempersatukan Republik Indonesia, untuk mempersatukan seluruh kerajaan yang ada pada saat itu untuk menjadi satu kesatuan NKRI,’’ ujarnya.
Pendiri bangsa menurutnya juga meyakini bahwa dengan jalan persatuan dan kesatuan inilah Republik Indonesia bisa tetap berdiri kokoh.
“Empat Pilar berbangsa dan bernegara ini harus terus dipertahankan, karena NKRI harga mati! Negara Indonesia dibangun dengan segala kesulitan, pengorbanan yang luar biasa, jangan sampai negara kita yang sudah dipersatukan oleh pendiri bangsa Indonesia berantakan kembali karena kita tidak bisa mempertahankan NKRI,’’ ujarnya menegaskan.
Dalam penerapan Empat Pilar Kebangsaan kata Rudianto Tjen, terdapat tantangan yakni ideologi asing dan paham radikalisme.
“Sebagai kader muda kita harus bisa menyeleksi informasi apapun yang masuk kepada kita. Jangan asal percaya apalagi menyebarkan berita hoaks,’’ tutur Pengurus DPP PDI-P ini.
Tantangan tersebut kata Rudianto merupakan tugas dan tanggungjawab bersama seluruh elemen bangsa.
Ia pun berharap tiga hal kepada LDII:
Pertama, kader LDII diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran paham radikalisme, terorisme, intoleransi, dan semua tindakan yang memecah-belah kedaulatan Indonesia.
Kedua, menjaga kesatuan dan persatuan yang menjadi spirit pelaksanaan Empat Pilar Kebangsaan.
Ketiga, menjadi Ormas Islam yang modern, berpandangan maju, terbuka, mengayomi, dan merangkul ormas-ormas lain tanpa membeda-bedakan latar belakang. Demi lestarinya harmonisasi keberagaman di negeri kita tercinta.
“Saya yakin LDII pasti bisa untuk melakukan ini, saya berharap untuk di Babel juga harus berperan aktif, jadi contoh, pelopor untuk mempertahankan NKRI ini. Saya yakin LDII bisa terus berkembang menjadi ormas terbesar. Peran LDII sangat dibutuhkan untuk menjadikan Indonesia ini tetap satu.
Selamat Muswil V LDII Kepulauan Bangka Belitung, semoga bisa menghasilkan keputusan gagasan yang bisa bermanfaat bagi NKRI,’’ pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Babel Ari Sriyanto meminta agar kader muda LDII dapat dibina sebagai generasi penerus bangsa.
“Sebab jangankan untuk mengkonsumsi narkoba, generasi muda LDII kami tidak ada yang merokok karena di intern LDII setiap warganya dilarang merokok,’’ jelasnya.
LDII juga kata Ari memiliki 3 program pembinaan generasi penerus yang dikenal dengan Trisukses Generus yaitu alim/faqih sebagai bekal ilmu untuk beribadah dan bermasyarakat, akhlakul karimah; ilmu agama diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjadi manusia yang berbudi luhur, dan memiliki kemandirian ekonomi.
“Untuk itu, kami mohon generasi muda LDII diberi edukasi agar memahami Empat Pilar Kebangsaan dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,’’ pungkasnya pada saat memberikan sambutan pembuka. (Hun)