Jakarta, Swakarya.Com. Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) telah sah menjadi Partai Politik baru yang akan meramaikan konstelasi politik di Indonesia.
Hal itu dengan telah resminya mengantongi pengesahan dari Kemenkumham tertanggal 7 Januari 2022 lalu.
Uniknya, penyerahan resmi dari Kemenkumham dilaksanakan bersamaan dengan pengesahan UU IKN di DPR RI yang menetapkan Nusantara sebagai nama ibukota negara yang baru, Selasa (18/1).
SK Kemenkumham itu dijemput Sekjen PKN Sri Mulyono, Waketum Gerry H Hukubun, Direktur Eksekutif Made Sudana dan Wakil Direktur Eksekutif Abdul Aziz Muslim di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU).
Menurut Gerry Hukubun, ternyata penundaan secara teknis serah terima SK Pengesahan memiliki momentum nasional yang strategis akan dipilihnya nama Nusantara sebagai nama ibukota yang baru.
“Kami meyakini semesta ikut bekerja sehingga kesan kebetulan yang ada, justru sebenarnya penguat motivasi untuk totalitas berjuang membangkitkan kembali kejayaan Nusantara,” kata mantan Wakil Ketua DPRD termuda di Maluku Tenggara ini kepada redaksi Swakarya.com, Selasa (18/01).
Sementara itu, Sekjen Pimnas PKN Sri Mulyono menjelaskan dengan sistem administrasi yang rapi, di tengah waktu yang pendek juga menjadi faktor cepatnya pengesahan ini didapatkan.
“Selanjutnya kami bersiap untuk langkah menyiapkan diri ikut verifikasi Pemilu. Kami mengajak seluruh warga masyarakat yang menginginkan dan merindukan kebangkitan Nusantara untuk bersatu bergotong royong di PKN,” kata Doktor ilmu pemerintahan ini.
PKN sendiri saat ini dipimpin Ketua Umum Gede Pasek Suardika yang sebelumnya juga pernah di DPR dan DPD RI tersebut.
Partai yang digagas dan dikomandani para loyalis Anas Urbaningrum ini memang menarik perhatian publik karena cukup banyak tokoh-tokoh muda di pusat maupun di daerah yang bergabung, diantaranya Mirwan Amir yang mantan Wakil Ketua Banggar DPR RI, Yus Sudarso mantan anggota Komisi IV DPR RI, tampak juga pengacara Anas Urbaningrum Rio Ramabaskara, tokoh pejuang ke MK agar aliran kepercayaan masuk KTP yang juga tokoh muda NU Sa’ddudin Sabilurasyad yang akrab dipanggil Acun.
Terdapat pengamat SDM dan energi Lukman Malanuang, mantan Sekjen PP KMHDI I Made Sudana dan lainnya.
Kehadiran PKN diawal memang mengejutkan publik karena diawali dengan mundurnya Sekjen DPP Partai Hanura Gede Pasek Suardika yang selanjutnya diminta menahkodai partai baru ini.
Mantan Ketua Komisi III DPR RI dan Mantan Ketua PPUU, Dewan Kehormatan dan PULD di DPD RI ini tampaknya dipercaya untuk menggerakkan PKN di seluruh Indonesia.
“Ini adalah etape pertama dari target tiga etape yang kami canangkan. Yaitu Etape pertama lolos Kemenkumham, Etape kedua Lolos Verifikasi KPU dan Etape ketiga Lolos PT dan ke Senayan pada Pemilu 2024. Tidak mudah memang tetapi dengan semangat gotong royong dan berdikari kami berjuang mewujudkan tekad tersebut,” kata Gede Pasek Suardika yang akrab disebut GPS tersebut. (Rls)