Pembangunan Kawasan Industri Sadai Ditunda 2023, Anggota Dewan Ini Menyayangkan

Toboali, Swakarya.Com Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bangka Selatan (Basel) Surianto kembali soroti persoalan Kawasan Industri Sadai (KIS) yang kini pembangunannya ditunda akibat refocusing anggaran di masa pandemi Covid-19.

“Sangat disayangkan Kawasan Industri Sadai yang turut menjadi program prioritas pusat dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN), namun berdasarkan informasi melalui balai prasarana permukiman wilayah provinsi Babel dan balai wilayah sungai Babel menyampaikan bahwa untuk program di kabupaten Basel tahun 2022 sudah diarahkan untuk dilakukan namun anggaran direcofusing sehingga akan dilanjutkan tahun 2023,” ungkapnya kepada wartawan pada Kamis, (9/12/2021).

Tak hanya itu, sekretaris Fraksi partai Golkar DPRD Basel ini juga membeberkan bahwa melalui balai wilayah sungai Babel turut menyumbang ketersediaan sumber air baku untuk memenuhi kebutuhan persediaan barang sumber air di kawasan industri Sadai.

“Sedangkan Melalui Balai prasarana permukiman wilayah Bangka Belitung akan membentuk kota baru yang ada di desa Batu Betumpang sebagai support untuk connecting persiapan pembangunan jembatan Bangka Sumatra yang juga akses lengkap menuju Ke kawasan industri Sadai,” bebernya.

Sehingga menurut Surianto perhatian pemerintah terhadap pusat ke kabupaten Basel telah menjadi modal kepada daerah agar terus bersinergi dengan pusat dalam hall koordinasi dan sinergi pembangunan agar dapat menjadi gayung bersambut untukk meningkatkan perekonomian Basel, terlebih dengan hadirnya KIS.

Ia pun menyarankan kepada pemerintah daerah untuk mempersiapkan segala hal menuju ketercapaian KIS ini dalam upaya membentuk karakter masyarakat yang berdaya saing dan pikiran terbuka terhadap kemajuan daerah.

“Bisa jadi melakukan semacam program pelatihan pembinaan keterampilan masyarakat juga harus terus ditingkatkan agar bisa mengimbangi dan berdaya saing atas menyambut KIS ini,” katanya.

Lebih lanjut ia juga mengatakan, pemerintah daerah harus terus memperhatikan pelaksanaan kegiatan dari pelatihan itu agar mempunyai out put yang jelas dari kegiatan tersebut.

“Dan jangan sampai membuat kegiatan pelatihan namun tidak memberikan manfaat bagi peserta, serta tidak seperti angin lalu saja,” pungkasnya.

Untuk itu, Surianto berharap kedepannya dengan hadirnya KIS di Kabupaten Basel bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan pemerintah daerah juga lebih aktif dalam bersinergi dengan pemerintah pusat.

“Saya berharap pembangunan Kawasan Industri Sadai memang betul-betul dibangun untuk kesejahteraan masyarakat. Yang utama adalah prioritaskan masyarakat sekitar dan Bangka Selatan menjadi tenaga kerjanya. Karena dengan demikian masyarakat dapat merasakan hasil pembangunan tersebut,” tutupnya. (rilis.MPO-PG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait