Pangkalpinang, Swakarya.Com. Gubernur Erzaldi Rosman menjadi narasumber acara kelas inspirasi yang berlangsung di Studio Mini RRI di lt. 4, Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, pada Selasa, 26 Mei 2020.
Kabid Pemberitaan RRI Kepulauan Babel, Lalang Gumilang mengatakan program siaran inspirasi ini bertujuan untuk menjadi inspirasi bagi masyarakat di Babel terutama di kalangan generasi muda agar dapat meraih cita -citanya sehingga menjadi sukses di masa mendatang.
Penyiar RRI Babel, Ica menuturkan, program ini untuk pertama kali RRI Babel luncurkan bertujuan untuk menginspirasi publik ke arah yang positif, sehingga nantinya dapat berperan membangun negeri agar lebih maju.
Gubernur Erzaldi mengawali pembicaraan dengan bercerita tentang kehidupan pribadinya dari kecil hingga dewasa serta cita -citanya .
Menurutnya, walaupun dirinya anak seorang wali kota, akan tetapi kehidupannya tidak dimanja oleh orang tua tetapi hidup dengan disiplin.
“Kami dulu dididik orang tua sangat disiplin, yang melanggar mendapatkan hukuman, kami tujuh bersaudara, semua punya tugas masing-masing, mulai dari membersihkan rumah, kasih makan ternak, hingga mencuci piring, dan kami semua harus patuhi aturan orang tua,” ungkapnya.
Terkait masalah pendidikan, Gubernur Erzaldi menjelaskan bahwa dirinya selalu berdisiplin, sehingga dipercaya oleh para guru untuk menjadi ketua kelas.
“Kami sekolah dulu dari SD, SMP, SMA, dan kuliah selalu naik mobil angkot, kami tidak dimanja orang tua. Saya selalu mengikuti kegiatan ekstrakulikuler dan aktif di kepramukaan. Pramuka ini penting, sangat bermanfaat, karena dari kepramukaan ini kita dididik hidup disiplin,” ujarnya.
Disinggung cita-cita, Gubernur Erzaldi Rosman mengatakan, dirinya bercita-cita ingin menjadi seorang pemimpin. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, dirinya mendaftar menjadi TNI dan Polri walaupun gagal.
“Saya beberapa kali gagal tes masuk tentara, karena zaman saya dulu, seorang gubernur, bupati, wali kota, kebanyakan dari TNI dan Polri. Saya sempat kecewa gagal masuk AKABRI (TNI), karena usaha saya untuk tes masuk TNI itu sudah maksimal. Saya sudah berpuasa, salat tahajud, puasa sunah lainnya, serta salat sunah duha, tapi Tuhan berkehendak lain. Saya gagal jadi TNI, tetapi saya jadi gubernur,” ungkapnya.
Gubernur Erzaldi mengakui, bahwa peran orang tuanya sangat kuat, apalagi orang tuanya seorang birokrat, sehingga menjadi inspirasi baginya.
Dirinya senang menyenangkan orang lain, karena ada kepuasan, hingga membuat dirinya selalu tersenyum. Untuk itu, dirinya berpesan kepada para guru jangan ragu untuk menyanjung seseorang, karena itu salah satu motivasi.
Gubernur Erzaldi berpesan kepada para pelajar yang gagal dalam meraih cita-citanya, bahwa kegagalan itu adalah rahasia Tuhan untuk kita yang lebih baik.
“Tiga hal di dunia ini yang harus kita lakukan agar kita menjadi lebih baik, pertama banyak bersedekah, jangan berprasangka buruk kepada Allah Swt, selalu tersenyum dalam keadaan apapun,” ujarnya.
Yang lebih penting, kita jangan mudah merasa puas, karena waktu setiap saat berubah, termasuk keadaan.
Menurutnya seorang pemimpin itu merasa puas dan senang apabila kebijakan yang diberikan bermanfaat untuk masyarakat. Sebagai seorang pemimpin, Gubernur Erzaldi mengaku kagum pada seseorang pemimpin tokoh Islam yaitu Alfatih dan Nabi Muhammad saw.
“Alfatih sosok idola saya, tokoh Islam yang mampu menaklukkan Constatinople, dan satu lagi idola serta suri tauladan saya, Nabi Muhammad saw. Kita harus berakhlak seperti orang hebat, untuk menjadi inspirasi kita,” ujarnya.
Kepada para guru yang bertugas mengajar, Gubernur Erzaldi berharap agar tugas yang diemban jangan dijadikan beban hidup, akan tetapi beban itu pembelajaran, sehingga menjadi yang positif akhirnya.
Gubernur Erzaldi Rosman, meniti karier sebagai pemimpin dimulai dari sekolah, mahasiswa, Anggota DPRD Bangka Tengah, Wakil Bupati Bangka Tengah, Bupati Bangka Tengah dua periode, hingga menjadi Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.
Kiranya siaran program kelas inspirasi di RRI Babel ini banyak memberikan manfaat, sehingga banyak generasi penerus bangsa ke depan dapat lebih membangun negeri agar lebih maju. (***)