Bangka, Swakarya.Com. Maraknya aktifitas balap liar yang dilakukan oleh sejumlah remaja di ruas jalan raya Lintas Timur, Desa Rebo, Kecamatan Sungailiat, dikeluhkan oleh para pengguna jalan saat melintas di jalan tersebut.
Pasalnya, saat pengguna jalan baik sepeda motor maupun mobil melintas di jalan tersebut, masyarakat yang melintas terpaksa mengalah saat sejumlah remaja memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi.
Salah satu warga Sungailiat, Irfan kepada sejumlah wartawan, Kamis (8/8) membenarkan atas aksi balap liar di jalan Lintas Timur yang dikeluhkan oleh banyak pengguna jalan.
“Setiap hari Minggu sore ramai orang balap disini. Dari ujung jalan ke ujung jalan ramai orang nonton e sampek sampek kami lewat jalan di Lintas Timur tu susah untuk lewat. Jadi sebagai warga, kami merasa terganggu atas balap liar ini,” katanya.
Tak cuma itu saja kata Irfan, saat dirinya melintas menggunakan sepeda motor dijalan itu, sejumlah remaja yang sedang balap liar dengan kecepatan tinggi hampir menabrak sepeda motor yang ia kendarai.
“Memang kurang ajar orang tu. Pas ku lewat, nek ditumbur kek jorang. Sudeh tu ku berenti, eh mereka ngajak ku bejagor tapi da ku hiraukan,” katanya.
Untuk itu, Irfan berharap kepada pemerintah daerah dan pihak kepolisian daerah setempat menindak tegas aksi balap liar yang terjadi diruas jalan Lintas Timur.
“Pemerintah dan pihak kepolisian jangan diam saja dan kita harapkan mengambil sikap. Jangan sampai warga yang melintas dijalan itu menjadi korban atas aksi balap liar itu,” katanya.
Senada dikatakan oleh Wisnu warga Sungailiat yang juga mengeluhkan atas maraknya aksi balap liar dijalan lintas Timur.
“Sebagai pengguna jalan, jelas kita merasa terganggu mengingat jalan itu merupakan jalan bebas hambatan. Namun dengan maraknya balap liar setiap hari Minggu disana, nyawa kami merasa terancam saat melintas dijalan itu,” katanya.
Ditambahkan Wisnu, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari rekannya, sejumlah remaja yang terlibat balap liar dijalan Lintas Timur kerap dijadikan ajang taruhan.
“Jadi mereka balap disitu bukan tangan kosong tapi mereka taruhan. Yang menang dapat duit. Makanya setiap hari Minggu yang ngikut balap disitu banyak dan orang yang nonton pun banyak,” katanya.
Wisnu berharap atas keluhan ini ditanggapi dengan serius oleh pihak berwajib dengan melakukan razia dijalan Lintas Timur.
“Karena kalau ini dibiarkan, tak menutup kemungkinan warga yang melintas dijalan itu bisa saja ditabrak oleh para pembalap liar itu. Ujung ujungnya pengguna jalan jadi korbannya,” katanya.
Terpisah, Kades Rebo, Fendi saat dikonfirmasi juga mengeluhkan hal yang sama atas aksi balap liar dijalan Lintas Timur.
Namun menurut dia, sebelumnya aparat desa setempat bersama Satlantas Polres Bangka pernah melakukan razia disana atas aksi balap liar itu dan beberapa unit sepeda motor diamankan.
“Saya juga ngeluh atas balap liar itu. Padahal dulu pernah kita razia bersama Polantas tapi mereka ini sepertinya tidak jera,” katanya.
Untuk itu, pihaknya kembali berencana menyurati pemerintah daerah ini dan pihak kepolisian terkait aksi balap liar dijalan lintas Timur.
“Menanggapi keluhan warga ini, kita akan surati pihak terkait dan mencari solusi langkah apa yang akan kita ambil nantinya bersama pihak terkait ini,” katanya.
Tapi menurut dia, selain penindakan kepada para pembalap liar ini, pemerintah daerah ini harus punya alternatif lain buat para pembalap tersebut sehingga mereka tidak balap dijalanan.
“Solusinya yaitu harus ada sirkuitlah. Jadi mereka bisa menyalurkan bakatnya ditempat yang disediakan, bukan dijalanan. Karena kalau mereka melakukan itu dijalanan, otomatis menggangu para pengguna,” katanya. (Lio)