Pangkalpinang – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Firmansyah Levi menanggapi soal kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang telah ditetapkan pada (3/9) oleh Presiden Jokowi membuat daya beli masyarakat semakin tertekan.
Parahnya, inflasi semakin tajam apalagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sedang berada pada fase inflasi tinggi yang mencapai 7, 77 persen.
“Kami menilai kenaikan harga BBM ini menjadikan inflasi semakin tajam dan membuat daya beli masyarakat tertekan,” katanya kepada wartawan saat diwawancarai pada Kamis 8 September 2022.
Selain itu, Politikus Partai Golkar ini mengatakan bahwa kebutuhan BBM bersubsidi di Babel cukup tinggi dikarenakan banyaknya aktifitas tambang dan nelayan di Babel sehingga hal ini sangat berdampak bagi masyarakat.
“Kelangkaan BBM sudah terjadi di daerah Bangka Belitung sendiri, dan harga eceran juga sangat melonjak tinggi, ini sangat tidak terjangkau di masyarakat kecil, dan ini kemudian menjadi titik persoalan,” ujarnya.
Firmansyah Levi yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bangka mengaku bahwa pemerintah akan mencarikan solusi terbaik untuk masyarakat Babel atas kenaikan harga BBM ini.
Tak hanya juga, Firmansyah Levi juga membeberkan bahwa pihaknya Komisi III DPRD Babel dengan pemerintah provinsi akan membahas dengan segera soal dampak kenaikan BBM bagi masyarakat.
“Dalam waktu dekat kami segera membahas dengan pemerintah Provinsi atas kenaikan BBM ini untuk mempersiapkan program bantuan sosial untuk masyarakat Babel, sehingga kenaikan bbm ini tidak begitu berdampak luas bagi masyarakat kita,” bebernya. ***