Jakarta, Swakarya.Com. Kesadaran pelaku usaha UMKM masih rendah mengenai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Padahal HAKI dapat menjadi aset tidak berwujud yang bernilai. Pelaku UMKM masih kurang aware dalam melindungi inovasi dan kreatifitasnya. Kekayaan intelektual adalah intangible asset baik itu hak cipta, merek, indikasi geografis, rahasia dagang maupun desain.
Hal ini penting untuk daya saing UMKM. Kekuatan UMKM bukan pada kekuatan modal tapi kreativitas.
” Saya melihat HAKI dapat memberikan perlindungan hukum. Kita bisa melihat OK OCE dapat membantu dalam hal ini, karena pilar ini ada di tahap ke empat dalam kurikulum OK OCE yakni, perizinan” ungkap Sandi dalam Webinar bertemakan Peran Ekonomi Kreatif Bangkitkan Pelaku UMKM bersama OK OCE, Minggu, 2 Mei 2021.
Sandi menjelaskan ekonomi kreatif yang sudah ada undang-undangnya di tahun 2019 ditemukan satu definisi tentang perwujudan nilai tambah dan intelektual yang bersumber dari kreatifitas manusia.
OK OCE harus fokus menciptakan produk yang memiliki HAKI. Bukan hanya kuliner tapi juga ada branding dan nilai tambahnya, seperti Ayam Geprek Jameela.
Menurutnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan UMKM. Pertama yakni fokus pada sumber daya manusianya atau SDM. SDM begitu penting karena OK OCE membuka pelatihan, pendampingan dan perizinan, banyak yang terbantu dari hal ini. Selain SDM, entrepreneurship tidak kalah penting, bagaimana silaturahmi ini menghasilkan terobosan-terobosan dan pelaku UMKM bisa bertransformasi secara digital.
” Salah satunya OK OCE Mall ini. Saya ucapkan kepada OK OCE Mall yang merupakan kolaborasi antara OK OCE Xpress dengan OK OCD DC”.
Pelaku umkm harus bertansformasi digital untuk kelangsungan usaha secara luas dan cepat. ” Kita juga punya program Bangga Buatan Indonesia, kita akan fasilitasi voucher promo dan subsidi ongkir. Menurut Sandi Salah satu yang dikeluhkan umkm adalah mahalnya ongkir. Dengan adanya program tersebut diharapkan mampun mempercepat pemulihan ekonomi kreatif.
Soal HAKI, Melati Erzaldi, Ketua Dekranasda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga menambahkan bahwa hal tersebut juga merupakan program unggulan yang dijalankan. ” Dalam bidang Perizinan, kami memfasilitasi izin edar makanan P-IRT ada 1000, sementara sertifikasinhalal ada 1040 UKM. Sementara fasilitasi HKI 252 pelaku usaha,”ungkapnya.
Dekranasda menjadi wadah pelaku usaha UMKM. Hal ini juga diwujudkan dalam langkah nyata Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Melati menjelaskan, ” Salah satu program dukungannya adalah memfasilitasi kebijakan penggunaan produk unggulan seperti cual, batik babel, dan kopiah resam yang wajib dikenakan setiap hari Kamis dipakai. Kami juga mediasi ke dinas pendidikan, mengenalkan cual melalui anak-anak di sekolah dalam muatan lokal”.
Kolaborasi pelaku usaha dan pemerintah tersebut mampu mempermudah UMKM dalam meningkatkan usahanya dari segi level bisnis. Hal ini disetujui oleh Iim Rusyamsi, Ketua Umum OK OCE, bahwa selain bertransformasi secara digital, produk ekonomi kreatif juga harus didesain semenarik mungkin untuk menarik minat masyarakat. Iim menambahkan, dalam kegiatan ini juga hadir sub sektor ekonomi kreatif yang ada di bidang kuliner, penerbitan, hingga digital.
Oca Jameela, Founder Ayam Geprek Jameela, yang juga merupakan pelaku usaha langsung di sub sektor kuliner meyampaikan bahwa sektor makanan ini terus dijalankan terbukti dengan pemberian gerobak usaha pada pelaku UMKM tanpa modal beberapa waktu lalu. ” Selanjutnya di batch 3, dengan program 1000 gerobak ini akan dibuka. Hanya modal kejujuran dan memiliki tempat. Saya tahu betul susahnya cari uang,” ungkap Oca.
Ayam Geprek Jameela yang ada nantinya akan berkembang di luar Jakarta, salah satunya adalah Manokwari. ” Nanti di Manokwari juga akan mengembangkan peluang usahanya dan wisata disana,” tutup Oca.
Selain sektor kriya, kuliner, hingga digital, tidak kalah penting yakni sektor wisata muslim. Sabbany Shodaq, Komisaris Al Qosbah menambahkan bahwa peminatnya sangat tinggi, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pengemasannya agar masyarakat lebih tertarik.
Dalam kegiatan ini juga dilangsungkan penandatanganan kerjasama antara OK OCE Kemanusiaan dengan STT Nurul Fikri yakni beasiswa kuliah di STT NG untukpara penghafal Al-Quran. Tidak hanya itu Sandi juga menyaksikan simbolis penyerahan Wakaf Quran Al Qosbah oleh OK OCE KEMANUSIAAN kepada Para Calon kader penghafal Quran dari Sekolah Alam Pondok Rajeg.