Penumpang Sepi, Sopir Bus Antar Daerah Babel Minta Pemerintah Salurkan BLT Khusus Sopir

Pangkalpinang, Swakarya.Com. Dimasa pandemi membuat beberapa sektor ikut terdampak salah satu bidang ekonomi.

Bujang salah satu sopir bus antar daerah Pangkalpinang-Toboali Bangka Belitung membeberkan bahwa di tengah kondisi saat ini membuat pendapatnya merosot

“Seluruh lapisan memang terdampak oleh kondisi saat ini terutama kami sopir bis yang hanya bergantung jumlah penumpang yang akan berdampak pada setoran juga gaji,” katanya yang akrab dipanggil Bj.

Baca Juga: Polsek Pubes Kawal Penyaluran BLTDD Tahap III

“Sopir seperti kami ini hanya mengharapkapkan jumlah penumpang dan tergantung pada jumlah setoran, tentu ini sangat berdampak jika sepi penumpang apalagi situasi Pandemi ini masyarakat berpikir panjang untuk pergi keluar rumah, dan menggunakan jasa transportasi umum,” tambahnya.

Sementara itu ia juga ingin pemerintah memiliki inovasi dalam hal bantuan dana, diperlukan juga kecermatan dalam hal dana yang dikeluarkan untuk pihak yang benar-benar memerlukan.

Dan menurutnya, pemerintah harus lebih membuka mata dalam melihat kebutuhan sosial masyarakat serta membuat kebijakan untuk bantuan dana yang sesuai dengan situasi ataupun kondisi saat ini.

Baca Juga: Pemkab Bangka Salurkan BLT DD Tahap Kedua ke 62 Desa

Selain itu, sebagai upaya menciptakan keseimbangan antara ekonomi dan kesehatan masyarakat diperlukan kerja sama seluruh aparatur negara yang berperan penting dalam kehidupan masyarakat.

Di akuinya pula, kehidupan masyarakat akan memasuki ekonomi sulit jika pemerintah hanya berlarut-larut pada arah kebijakan yang menguntungkan investor, dan minim kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat miskin.

“Saya cuma berharap pemerintah tidak terpaku pada pembangunan infrastruktur dan lain sebagainya, namun jauh lebih baik membuat program yang akan mensejahterakan sopir bis seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) khusus para sopir bis,” pungkasnya.

Baca Juga: Kisruh Di Tengah Pandemi Covid-19, Akibat Penyaluran BLT-DD

“Arah perubahan ekonomi dan kesehatan akan semakin buruk jika kita berlarut-larut pada kondisi, namun kondisi akan lebih buruk dengan tutup matanya pemerintah pusat dan daerah dengan kondisi yang terjadi dalam hal pekerjaan masyarakat miskin seperti kami,” tutupnya.

Penulis: Akbar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait