Kumpulkan Tanda Tangan, Pemda Diminta Tanggung Jawab Atas Pencemaran Udara PT BAA

*Warga Kecamatan Pemali dan sekitarnya juga mengeluhkan hal yang sama.

Bangka, Swakarya.Com. Masyarakat Kenanga kembali mengeluhkan bau busuk yang diduga berasal dari pabrik tapioka milik PT BAA yang berdiri tak jauh dari pemukiman padat penduduk lingkungan setempat.

Akan hal tersebut, masyarakat lingkungan Kenanga meminta pabrik tersebut ditutup lantaran aktivitas pabrik itu telah mencemari udara dan meminta Pemkab Bangka bertanggung jawab atas pencemaran udara yang diduga berasal dari aktifitas PT BAA di lingkungan padat penduduk Kelurahan Kenanga.

Pantauan jurnalis Swakarya.com, aksi stop bau busuk PT BAA dilakukan masyarakat setempat dengan cara membubuhkan tanda tangan di sebuah spanduk yang terpasang di pagar masjid lingkungan setempat, Jum’at (15/11).

Salah satu spanduk bertuliskan “STOP BAU BUSUK PT BAA”, terpasang di pagar masjid lingkungan Kenanga. (Foto: Lio)

Usai membubuhkan tanda tangan, salah satu warga Kenanga, Nando mengaku aroma tak sedap yang diduga berasal dari pabrik tersebut tak hanya tercium oleh warga setempat, akan tetapi warga Kecamatan Pemali dan sekitarnya juga mengeluhkan hal yang sama.

“Aromanya bau busuk ini sudah lama sekali, kadang pagi, kadang siang, kadang sore bahkan malam hari dan ini sangat mengganggu penciuman kami. Untuk itu kami adakan aksi tanda tangan di spanduk ini, dan bagi-bagi masker sebagai tanda bentuk penolakan kami,” katanya.

Selain itu, Nando juga meminta kepada pemerintah daerah ini bertanggung jawab atas keberadaan pabrik tapioka milik PT BAA yang diduga telah mencemari udara lingkungan setempat lewat bau sedap tak sedap itu.

Tak cuma itu saja, warga juga menuntut pemerintah daerah ini untuk mengembalikan hak warga Kenanga berupa fasilitas udara yang layak dihirup oleh warga setempat.

“Kalau tidak digubris, maka kami akan melanjutkan dengan aksi meminta pertanggung jawaban pihak pabrik dan pemerintah. Karena di sini kami hanya meminta hak kami yakni memiliki udara segar itu dapat kembali dengan semula,” katanya.

Direktur PT BAA Sebut Bau Busuk Akibat Perubahan Cuaca, Perusahaan Klaim Sudah Hentikan Sementara Aktivitas

Sementara, Direktur PT BAA, Acung yang dikonfirmasi terpisah membenarkan jika dalam satu minggu terakhir pabrik tapioka tersebut mengeluarkan bau tak sedap akibat perubahan cuaca.

Akan bau tak sedap itu kata dia, pihak perusahaan langsung mengambil sikap dengan cara menghentikan sementara waktu aktivitas pabrik tersebut.

“Kalau ada komplin dari masyarakat sekitar, kami selalu menanggapi dan minimal mempelajari lagi kinerja pabrik. Seperti keluhan masyarakat itu, kami stop untuk sementara waktu ini,” katanya.

Dia menambahkan, pihak perusahaan saat ini terus berupaya meminimalisir bau tak sedap yang diduga ditimbulkan oleh pabrik tapioka seperti yang dikeluhkan masyarakat.

Akan tetapi Acung mengaku keberatan jika pabrik tersebut harus ditutup aktivitasnya seperti yang diinginkan oleh masyarakat Kenanga, mengingat pihaknya sudah berupaya keras menyiasati bau tak sedap itu.

“Kalau minta untuk stop tidak beroperasi, itu hal yang tidak mungkin. Karena di sini kami juga mau berusaha dan karyawan pabrik pun mau mencari makan. Apalagi petani singkong /ubi sudah sering berteriak, kapan giling, kapan terima ubi, kapan produksi karna ubi kami sudah mau panen,” katanya.

Menyikapi protes yang dilayangkan masyarakat Kenanga dengan aksi pengumpulan tanda tangan disikapi oleh Acung itu sebagai hal yang wajar.

“Kami sangat memaklumi aksi protes masyarakat sekitar yang mengeluh aroma bau dari pabrik. Karena itu komplinan masyarakat dan kami pun pasti mencari solusi terbaiknya,” katanya. (Lio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait