PANGKALPINANG – Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Ridwan Djamaluddin, mengapresiasi atas peran para pelaku usaha dalam pembangunan Babel. Pelaku usaha disebutkannya sebagai mitra penting bagi pemerintah daerah.
Hal ini dikatakannya dalam rapat koordinasi gubernur bersama pelaku usaha se- Babel dalam rangka meningkatkan sinergi, dan kolaborasi untuk menjamin pertumbuhan investasi di Negeri Serumpun Sebalai, di Gedung Mahligai, Rumah Dinas Gubernur Kep. Babel, Kamis (24/11/2022).
“Saya juga ingin memanfaatkan momentum yang baik ini. Selain acara ceremony maupun pesta rakyat, kita untuk berdialog dengan bapak/ibu sebagai pelaku usaha, sebagai mitra strategis, ataupun mitra penting yang sangat banyak perannya dalam upaya bersama-sama membangun Kepulauan Bangka Belitung ini,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, investasi hilirisasi balok timah menjadi salah satu topik yang dibahas mendalam oleh Pj gubernur. Di hadapan para pelaku usaha, ia mengatakan jika saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel sudah membentuk kelompok kerja sebagai antisipasi jika larangan ekspor balok timah ini diberlakukan.
“Dalam mendorong industri hilirisasi timah ini, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan larangan ekspor balok timah, dan terus mendorong investor dalam, serta luar negeri untuk berinvestasi hilirisasi timah ini,” ujarnya.
Kebijakan daerah tersebut merupakan tindaklanjut kebijakan hilirisasi oleh Presiden Joko Widodo dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. Hilirisasi di sektor tambang ini merupakan kesempatan untuk menggerakkan ekonomi secara langsung kepada masyarakat.
“Saya juga berusaha agar hadirnya kehadiran perusahaan besar seperti ini berdampak terhadap bapak dan ibu sebagai pelaku usaha, terutama apa yang dapat kita tawarkan,” ujarnya.
Ia mengatakan, Indonesia merupakan penghasil timah terbesar kedua di dunia, dengan asupan 91 persennya berasal dari Babel. Sedangkan pemurnian sudah mencapai 99,9 persen. Namun, untuk membangun industri hilirisasi timah ini membutuhkan investasi triliunan rupiah dan berjangka panjang.
“Hilirisasi di sektor tambang ini merupakan kesempatan yang besar untuk menggerakkan ekonomi Babel secara langsung, mengingat industri ini cukup memberikan kontribusi yang signifikan bagi daerah ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur berharap seluruh pihak dapat saling mendukung. Ia menganggap sudah waktunya untuk hidup berdampingan terutama menghadapi isu-isu pertimahan, pariwisata, dan industri. Dorongan saat ini harusnya dimanfaatkan pelaku usaha dalam membantu pemodal besar dalam berinvestasi.
“Saya berharap upaya yang kita dalan antisipasi ini dapat membantu pelaku usaha menjalankan perannya untuk menarik para investor ke wilayah Provinsi Babel, agar provinsi ini makin lama makin maju, dan bisa sejajar dengan provinsi lain,” ujarnya.***