Merawang, Swakarya.Com. Dalam rangka menerapkan Konsep kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim di Kampus Merdeka Universitas Bangka Belitung (UBB).
Rektor UBB, Ibrahim sudah mempersiapkan konsep yang nantinya mampu mewujudkan Merdeka Belajar.
Ibrahim menanggapi bahwasanya sesuai dengan ketentuan, semua kampus harus beradaptasi dengan kebijakan tersebut.
Kampus diberikan waktu dua tahun untuk menyesuaikan diri dengan Permendikbud No. 25 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan.
“Menurut kami, gagasan ini menarik dan relevan dengan perkembangan kebutuhan sekarang karena akan menitikberatkan pada tiga aspek utama, yakni pengetahuan, keterampilan, dan soft skill,” katanya.
Pada Intinya, program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih variatif dalam menjalankan beban SKS sehingga ada beberapa pilihan diluar skema konvensional yang selama ini dikenal.
Saat ini pihak UBB sedang menyusun kurikulum Merdeka Belajar untuk semua program studi.
“Harapannya konsep Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka mulai dapat diterapkan secara kurikulum pada semester genap tahun akademik 2020/2021 mendatang,” ungkap rektor muda UBB ini.
Meski demikian, mahasiswa memiliki opsi untuk menyelesaikan masa studinya, diantaranya adalah hak untuk kuliah di luar prodi di kampus yang sama, di luar kampus di prodi yang sama, di luar kampus di prodi yang berbeda, atau kerjasama dengan lembaga mitra.
“Kurang lebih ada 8 tawaran program luar kampus di luar yang selama ini berjalan, antara lain adalah magang, pertukaran pelajar, mengajar/asisten, riset, proyek kemanusiaan, membangun di desa/KKN Tematik, kewirausahaan, studi independen.
“Tawaran tersebut adalah hak untuk kuliah di luar kampus. Meski demikian kita sedang melakukan proses penyesuaian untuk semester dan hitungan bobot SKS nya,” jelas Ibrahim.
Selanjutnya Rektor Universitas Bangka Belitung (UBB) juga mengatakan harapannya agar seluruh komponen mendukung program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka ini.
“Pasti akan ada proses penyesuaian yang terjadi, namun transisi ini nanti akan kita antisipasi, misalnya dengan kerjasama dengan mitra perlu diperbanyak,” tuturnya.
Menurutnya mahasiswa perlu diajak berpikir out of the box dengan mendorong keluwesan dan kreatifitas dalam menentukan program pengembangan.
Sementara para dosen dituntut untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan kurikulum baru ini.
Disampaikan pula oleh Rektor UBB bahwa optimis Merdeka Belajar serta Kampus Merdeka akan diterapkan dengan baik di UBB.
“Untuk itu kita akan mempersiapkan langkah-langkah terbaik agar gagasan Merdeka Belajar serta Kampus Merdeka ini betul-betul relevan dengan kebutuhan mahasiswa, dunia kerja, dan praksis di lapangan,” ungkap Ibrahim.
Penulis: Akbar