Webinar Ngobrol Bareng Legislator, Ketua KPID Babel Beberkan Program Migrasi TV Analog ke Digital

Pangkalpinang, Swakarya.com Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kepulauan Bangka Belitung, Imam Ghozali menjadi salah satu narasumber Webinar Ngobrol bareng Legislator melalui Zoom Meeting pada Kamis, 25 Agustus 2022.

Legislator yang dimaksud, ia adalah anggota Komisi 1 DPR RI Dapil Bangka Belitung Ir.Rudianto Tjen dengan menyongsong tema “Dampak Literasi Digital Terhadap Perkembangan Ekomoni,”.

Selain Imam Ghozali menjadi narasumber juga ditemani Semuel Abrijani selaku Direktur Jenderal Aplikasi Informatika dan  Nova Fitriansyah selaku CEO PT Bhinneka Energi Internasional.

Dalam paparannya, Ketua KPID Babel Imam Ghozali menyampaikan bahwa teknologi komunikasi atau media khususnya berkembang secara berkesinambungan dari zaman ke zaman.

Menurutnya setiap periode terjadi perubahan bahkan penemuan teknologi baru dan inovasi. Ada kekhasan suatu zaman dengan kemunculan teknologi yang menyertainya sehingga zaman itu identik dengan media tertentu yang muncul dan diadopsi secara besar-besaran dan meluas.

“Dalam konteks kekinian pada dekade akhir 90-an dan dekade awal milenium ada media konvensional seperti media cetak, radio dan televisi sedangkan dalam bentuk konvergensi dalam teknologi Digital online disebut dengan media baru seperti Whatssap, youtube, Instagram, dan platfom media baru lainnya,” ungkapnya.

Terlebih, dikatakan Imam Ghozali bahwa teknologi digital telah menjadikan semua jenis media menyatu kedalam seluruh perikehidupan manusia.

“Tidak saja dalam konteks kemajuan teknologi secara fisik, tapi juga media telah mempengaruhi secara luas cara berkomunikasi, berinteraksi, bertransaksi dan cara bermasyarakat. Tidak ada lagi sekat-sekar tradisional yang memisahkan masyarakat, semuanya berinteraksi secara Lintas Budaya, Lintas Ruang dan Lintas waktu,” pungkasnya.

Kemudian, ia juga menjelaskan karakteristik literasi digital tidak hanya mengacu pada keterampilan operasi dan menggunakan berbagai perangkat teknologi informasi dan komunikasi teknologi (perangkat keras dan platform perangkat lunak), tetapi juga untuk proses membaca dan memahami sajian isi perangkat teknologi serta proses menciptakan dan menulis menjadi sebuah pengetahuan baru.

“Untuk itu perlunya kemampuan Penguatan Literasi digital ditengah kayanya informasi. Penguatan Literasi Digital yang dimakdus adalah kemampuan untuk Mengakses, kemampuan menganalisis, kemampuan Mengevaluasi serta kemampuan mengkomunikasikan diberbagai bentuk media yang ada,” tuturnya.

Tak heran jika saat ini, walaupun banyaknya media baru mayoritas masyarakat Indonesia masih menonton TB baik melalui siaran free to air ataupun Televisi berlangganan meski sebagian besar sudah mulai beralih menggunakan Internet. Televisi masih menjadi Media sumber rujukan bagi masyarakat.

“Dengan hal tersebut transformasi ASO dari analog menuju Digital terus dicanangkan oleh pemerintah hal ini tertuang dalam UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang cipta kerja. UU ini mendukung percepatan program transformasi digital nasional, yaitu migrasi penyiaran, penyehatan industri telekomunikasi hingga optimalisasi spektrum digital dividen,” ujarnya.

Imam Ghozali pun membeberkan bahwa agenda migrasi siaran digital pada tanggal 2 November 2022 mendatang akan menghadirkan semakin banyak dari jumlah yang ada sekarang.

Disisi lain, perkembangan internet pun telah menghadirkan disrupsi informasi. Setiap orang berkesempatan menjadi produsen informasi yang dapat diakses oleh jutaan penonton. Selain bisa memberikan tayangan dengan gambar lebih jernih dan bersih, dengan adanya migrasi tersebut akan makin banyak stasiun televisi baru yang bermunculan.

“Contohnya saja Kepulauan Bangka Belitung yang dimana terdapat 3 pemenang Mux yaitu TVRI, Metro Tv dan RCTI. 1 Frekuensi bisa menghadirkan 12 saluran Tv yang ada. Jadi jika ada 3 Frekuensi pemenang Mux maka bangka belitung mendapatkan saluran 36 Saluran Televisi untuk disuguhkan kepada masyarakat,” bebernya.

Maka dengan begitu, adanya ASO ini Akan ada bonus digital sehingga masyarakat dimanjakan dan industri kreatif akan tumbuh, makin banyak konten kreator local bermunculan dan ini merupakan salah satu kebangkitan ekonomi melalui dunia penyiaran.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait