Warga Pro KIP: Hasil Tangkap Nelayan Berkurang Bukan Salah Tambang, Tapi Ilegal Fishing

Hasil tangkap nelayan menjadi berkurang bukan disebabkan oleh penambangan, akan tetapi disebabkan oleh maraknya kegiatan ilegal fishing yang terjadi di wilayah perairan laut Bangka.

Koordinator Nelayan Pantai Matras, Yusmet.

Bangka, Swakarya.Com. Ratusan warga Sinar Jaya Jelutung ditambah warga Matras yang mendukung beroperasi Kapal Isap Produksi (KIP) di perairan laut Matras dan laut Ake menanti kedatangan KIP masuk ke perairan laut yang dimaksud, Jum’at (27/12). 

Terpantau di lapangan, sejumlah KIP mitra PT Timah terlihat memasuki perairan laut Matras dan sekitarnya. 

Kedatangan sejumlah KIP tersebut tak hanya ditunggu oleh warga yang pro, namun warga yang kontra juga melakukan hal yang sama dengan berkumpul di pantai Teluk Pikat wilayah setempat dengan maksud menolak keberadaan KIP tersebut beroperasi di perairan laut Matras dan sekitarnya. 

Masuknya sejumlah KIP di perairan laut Matras ini membuat sejumlah aparat baik dari kepolisian maupun unsur TNI melakukan penjagaan di tengah-tengah pantai Matras guna menghindari hal hal yang tidak diinginkan. 

Koordinator Nelayan Pantai Matras, Yusmet mengaku, ratusan warga baik dari kelurahan Sinar Jaya Jelutung dan lingkungan Matras sendiri sejak lama menanti kedatangan KIP mitra PT Timah ini beroperasi di perairan laut Matras dan laut Ake. 

“Makanya kita sangat setuju sekali KIP ini menambang di sini,” katanya. 

Alasan ia bersama ratusan warga yang mendukung disebabkan oleh faktor ekonomi yang mana saat ini kondisi perekonomian masyarakat setempat dalam kondisi tidak labil. 

“Sektor ekonomi Bangka ini kan ditunjang oleh tambang, jadi kita dukung tambang itu,” katanya. 

Selain itu, Yusmet berharap keberadaan KIP yang akan melakukan penambangan di perairan laut Matras dan laut Ake ini dapat membantu perekonomian masyarakat pesisir setempat. 

“Intinya keberadaan KIP ini bisa membantu masyarakat di pesisir matras ini,” katanya. 

Yusmet juga mengklarifikasi terkait statment sejumlah nelayan yang mengatakan hasil tangkap nelayan berkurang akibat penambang laut itu adalah hal yang keliru. 

Karena menurut dia, hasil tangkap nelayan menjadi berkurang bukan disebabkan oleh penambangan, akan tetapi disebabkan oleh maraknya kegiatan ilegal fishing yang terjadi di wilayah perairan laut Bangka. 

“Jadi kalau orang membuat statment dengan menambang hasil tangkap nelayan berkurang itu bohong. Sebenarnya hasil tangkap nelayan berkurang karena adanya ilegal fishing di tengah laut sana,” katanya. (Lio) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait