Pangkalpinang, Swakarya.Com. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman melakukan peninjauan rencana pembangunan Pondok Pesantren Al-Maqdisi Pangkalpinang, Jumat (17/7/20).
Sebelum melakukan kegiatan tersebut, Gubernur Erzaldi melaksanakan program “Sajadah Fajar”, sekaligus melaksanakan salat Subuh berjamaah di Pondok Pesantren Darul Mahabbah bersama para ulama dan santri Pesantren Darul Muhabbah Pangkalpinang.
Pada kesempatan ini Gubernur Erzaldi bersama para ulama melaksanakan musyawarah, sehubungan akan dilaksanakan MTQ tingkat provinsi di masa pandemi Covid-19 tahun 2020.
“Saya mau mendengarkan pendapat dari para ulama, bagaimana caranya kita melaksanakan MTQ di era pandemi Covid-19? Saya ingin kegiatan ini dapat berjalan sebagaimana mestinya, tetapi kita tetap aman terhindar dari virus Corona. Kita harus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin,” ungkapnya.
Gubernur Erzaldi mengingatkan kembali agar kegiatan MTQ tersebut dapat dilaksanakan sesuai aturan yang sesungguhnya, sehingga hasilnya sesuai harapan.
Setelah salat Subuh, Gubernur Erzaldi beserta para jamaah mendengarkan ceramah agama dari Ustaz Kurnia yang mengangkat tentang kepahlawanan Muhammad Al-Fatih yang dapat dijadikan contoh sebagai seorang pemimpin yang mampu menegakkan kejayaan Islam di masa lampau.
Usai kegiatan ini, Gubernur Erzaldi dan rombongan berangkat ke lokasi tempat pembangunan Pesantren Al-Maqdisi dengan luas lahan sekitar 1/2 hektar.
Berhubung lahan pesantren ini belum memiliki akses jalan yang memadai, Gubernur Erzaldi memerintahkan dinas PUPR dan bina marga untuk merinci akses jalan sehingga apabila pesantren tersebut sudah dibangun, ada jalan yang layak menuju ke pondok pesantren tersebut.
“Saya minta segera dilakukan rincian yang benar untuk akses jalan, sehingga nantinya para santri ke pondok pesantren lancar. Buat jalan yang bagus jangan membahayakan pengguna jalan,” ujarnya.
Gubernur Erzaldi berharap pembangunan Pondok Pesantren Al-Maqdisi lancar, sehingga generasi muda yang akan datang lebih baik dan berkualitas untuk membangun Babel di kemudian hari nanti. (***)
