Tim Jejaring Keamanan Pangan Babel Temukan Pangan Segar yang Masih Dipajang dalam Kondisi Busuk di Pasar Modern Pangkalpinang

Konsumen Dihimbau untuk Cerdas dan Cermat dalam Membeli Produk Pangan yang Segar dan Sehat Demi Kesehatan Tubuh

SWAKARYA. Menjelang Lebaran Idul Fitri 1440 H, Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah Pemerintah Provinsi (Pempro) Babel gencar melakukan pengawasan pangan segar dan pangan olahan ke empat Pasar Modern yang ada di Kota Pangkalpinang.

Lokasi yang diawasi tersebut adalah Pasar Modern Giant, Puncak Swalayan, Aneka Buah, Loting Buah dan Juice.

Di Giant, Tim menemukan pangan segar yang telah membusuk, namun masih dipajang, dan adanya telur yang dijual masih terdapat bercak kotoran ayam, penyebab penyakit yang berdekatan dengan pangan segar, dan pangan olahan serta telur tersebut masih dihinggapi lalat.

Selanjutnya di tempat sama, Tim menemukan seekor walet lalu lalang terbang ke sana kemari yang mengakibatkan kotorannya dapat mencemari pangan segar maupun pangan olahan.

Di tempat berbeda, yaitu di Puncak Swalayan, Tim menemukan bahwa perlunya pengawasan (pest control), sehingga lokasi pangan segar dan olahan tidak terkontaminasi oleh bibit penyakit ataupun lalat yang berterbangan.

Selain itu Tim juga menemukan di Aneka Buah terdapat beras premium yang dijual dengan harga di atas HET yaitu beras merek Ratu yang dijual dengan harga Rp83 ribu dimana untuk beras premium HET Rp13.300 serta gula pasir seharga Rp13 ribu di atas HET, yang mana harga eceran tertinggi untuk gula pasir seharga Rp12.500.

Pada kesempatan itu, Tim langsung menegur pelaku usaha agar mematuhi peraturan yang ditetapkan dan tidak mengulangi kembali.

Koordinator Tim, Dewi Indah Cahyanti mengungkapkan, pelaksanaan pengawasan yang dilakukan di empat retail tersebut berjalan dengan lancar, dan tidak ditemukan hal-hal yang sangat krusial.

“Dari hasil pemantauan yang dilakukan di ke empat lokasi tersebut para pelaku usaha sudah mulai menerapkan saran yang telah kita sampaikan,” ujar Dewi yang dilansir dari humas.babelprov.go.id.

Lanjut Dewi, dari hasil pengawas yang dilakukan juga tidak terdapat temuan-temuan yang fatal dan hanya temuan temuan yang sifatnya minor.

“Bukan lagi temuan temuan mayor yang sangat fatal, namun temuan temuan minor, berupa pangan segar yang masih dipajang dalam kondisi busuk, dan diharapkan kepada pengelola untuk segera melakukan penyortiran,”  kata Dewi.

Selain itu, Dewi juga mengingatkan agar pelaku usaha selalu melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap produk produk yang dijual kepada konsumen, agar produk pangan yang dijual aman dan tidak terkontaminasi dengan bahan lainnya yang memberikan dampak buruk bagi konsumen.

Dewi juga pada kesempatan itu mengajak masyarakat konsumen agar cerdas dalam membeli produk pangan yang segar dan sehat, demi kesehatan tubuh.

“Kepada para konsumen juga harus cermat dan cerdas dalam membeli produk pangan yang dibeli. Cek bentuk dan kondisi kemasan serta produk yang dibeli termasuk masa kadaluarsa produk yang dibeli,” saran Dewi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait