Terobosan Baru, Dosen dan Mahasiswa FPPB Ciptakan Produk ProbioFM UBB

Balinijuk, Swakarya.Com. Melalui program Matching Fund Kedaireka Kemendikbud tahun 2021, Civitas Akademika Universitas Bangka Belitung (UBB) yang terdiri dari 4 dosen, yakni Dr.Sudirman Adibrata, S.T., M.Si., Dr. Rahmad Lingga, S.Si., M.Si., Rufti Puji Astuti, M.Si., Novyandra Ilham Bahtera, S.E., M.Sc., bersama 34 Mahasiswa dari Fakultas Pertanian, Perikanan dan Bilogi (FPPB) berhasil melahirkan beberapa produk, salah satunya adalah Probiotik ProbioFM UBB.


Probiotik sendiri biasa dikenal sebagai bakteri baik atau bakteri sehat. Jika didefinisikan secara lengkap, probiotik merupakan mikroorganisme tertentu yang ada di dalam tubuh hewan dan akan menjamin pembentukan secara efektif organisme yang bermanfaat dalam tubuh inang (hewan) terutama sistem pencernaan karena mampu memperbaiki keseimbangan microflora usus.

Penting diketahui juga, bahwa probiotik ini mengandung bakteri menguntungkan yang dimasukkan ke dalam pencernaan untuk mendominasi bakteri yang menimbulkan penyakit (patogen) (Harmini, 2014).

ProbioFM UBB ini sendiri menurut keterangan Ibu Rufti merupakan probiotik jenis suplemen dan dekomposer yang pemanfaatannya dikhususkan untuk hewan ternak.

“ProbiotikFM UBB ini bisa digunakan untuk hewan ternak seperti Itik, Ayam, Burung, Kelinci, Ikan, dan Sapi,” ucap Ibu Rufti.

Selanjutnya menurut keterangan dari tim dosen yang tergabung dalam Program Matching Fund Kedaireka UBB, ProbioFM UBB ini memiliki beberapa keunggulan dan manfaat.

Di antaranya, dapat mengurangi bau amonia kendang dan kolam ikan, dapat mengurangi populasi lalat, dapat mengurangi bau anyir pada daging dan telur bebek/itik, dapat menurunkan kolesterol daging dan telur itik/ayam, meningkatkan kesehata ternak, menurunkan angka kematian ternak, dan meningkatkan efisiensi penggunaan pakan.


“Dengan penambahan ProbiotikFM UBB di Pakan, menurut kami bisa menekan biaya produksi kbeternak hewan ataupun budidaya ikan. Jadi, selain ramah lingkungan, hewan peternakannya juga akan sehat, dan manajemennya mudah,” ucap Ibu Rufti.

Sementara itu, Sudirman Adibrata selaku angggota Tim Dosen yang bergabung dalam program ini mengungkapkan, bahwa sejauh ini ProbioFM UBB sudah dipasarkan ke masyarakat luas melalui CV DAM yang beralamatkan Desa Petaling, Kecamatan Mendobarat Kabupaten Bangka.

Selain itu juga, Produk ini sudah sempat dipromosikan oleh Tim Dosen dan Mahasiswa di kegiatan Babel Edu Fair Bersinar.

Tentang Program Matching Fund Kedaireka
Berdasarkan keterangan dari Sudirman Adibrata, program Matching Fund Kedaireka itu merupakan program dari Kemendikbud untuk menyambungkan atau membuat matching antara kampus dan dunia usaha.


“Harapan dari program ini agar usaha-usaha yang eksis di masyarakat itu berbasis riset dari para ilmuwan di perguruan tinggi. Sebaliknya, apa yang menjadi produk di kampus harus dibantu dunia usaha untuk membuatnya berkembang. Nah Pemerintah daerah diharapkan memberikan regulasi untuk melancarkan skema ini,” ungkap Sudirman Adibrata.


Dilansir dari website Keidaireka.id, program Matching Fund dari Kemendikbud ini diprioritaskan bagi kolaborasi yang berkontribusi terhadap pencapaian 8 (delapan) Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi, yakni:

  1. Lulusan pendidikan tinggi mendapat pekerjaan yang layak
  2. Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus
  3. Dosen berkegiatan di luar kampus
  4. Praktisi mengajar di dalam kampus
  5. Hasil kerja dosen berguna bagi masyarakat dan diakui internasional
  6. Program studi kampus bekerja sama dengan mitra kelas dunia
  7. Kelas bersifat kolaboratif dan partisipatif
  8. Program studi berstandar internasional.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait