Tekan Resiko Kematian Ibu dan Bayi, Bangka Tengah Gelar Audit Maternal Perinatal 2022

Pangkalanbaru, Swakarya.Com. Audit Maternal Perinatal (AMP) merupakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui pengkajian dan pembahasan kasus kesakitan, kematian ibu dan perinatal.

Kegiatan ini sebagai upaya pembelajaran bersama dalam menyikapi kasus kematian yang terjadi sehingga ditemukan cara penanganan yang lebih baik dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi dan Balita (AKB) di masa yang akan datang.

Menyikapi hal di atas, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah melalui Dinas Kesehatan melaksanakan kegiatan Pertemuan Pengkajian dan Pembelajaran Audit Maternal Perinatal (AMP) Tingkat Kabupaten tahun 2022.

Pertemuan ini dilaksanakan pada Kamis (16/06/2022) di Hotel Grand Vella, Pangkalan Baru dengan jumlah peserta sebanyak 63 orang yang terdiri atas perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung, para Bidan Desa, Tim Puskesmas, dan perwakilan Rumah Sakit Swasta/ Pemerintah di wilayah Kabupaten Bangka Tengah.

Mewakili Bupati Bangka Tengah, pertemuan ini dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ahmad Syarifullah Nizam, didampingi oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Zulyan.

Syarifullah Nizam dalam sambutannya menyampaikan, pemerintah menyambut baik dan mendukung penuh kegiatan ini karena merupakan salah satu upaya pencegahan dalam menurunkan risiko kematian ibu dan bayi, serta menyebarluaskan dan memberikan informasi terkait upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi.

“Audit Maternal Perinatal merupakan salah satu upaya pencegahan sekaligus penerapan aturan untuk menurunkan risiko kematian ibu dan bayinya. Disamping itu juga untuk menyebarluaskan informasi upaya meningkatkan mutu pelayanan KIA di seluruh wilayah Puskesmas dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan perinatal. Oleh karena itu Pemerintah sangat mendukung dan menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini,” kata Syarifullah.

Lanjutnya, tujuan khusus audit maternal yaitu menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan perinatal secara teratur dan berkesinambungan, menentukan intervensi dan pembinaan untuk masing-masing pihak yang diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan dalam pembahasan kasus.

Selain itu juga untuk mengembangkan mekanisme koordinasi antara Dinkes, rumah sakit pemerintah/swasta, Puskesmas, rumah sakit bersalin, dan Bappelitbangda dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi terhadap intervensi yang disepakati.

“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan kepada seluruh pengelola KIA yang ada di Kabupaten Bangka Tengah termasuk bidan desa untuk dapat melakukan penanganan kegawatdaruratan dan menetapkan prioritas untuk mengatasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap AKI dan AKB melalui pembelajaran yang diperoleh pada kegiatan ini,” imbuhnya.

Ditambahkan Zulyan selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Bangka Tengah, kegiatan ini juga untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung khususnya di wilayah Kabupaten Bangka Tengah dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan KIA.

Turut hadir perwakilan Bappelitbangda dan DPMPTK Bangka Tengah, Camat se-Kabupaten Bangka Tengah serta para Kepala UPT Puskesmas se-Kabupaten Bangka Tengah. Narasumber yang dihadirkan kali ini ialah perwakilan RSUD Bangka Tengah dan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).

Sumber: Diskominfo Bangka Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait