Pangkalpinang, Swakarya.com. Para Inkubator Tinskubator ikuti Sharing Sessions bersama CEO Nano Center Indonesia.
Pasalnya, Tinskubator ini adalah wadah didalam membangun startup di Bangka Belitung.
Dalam rangka memeperkuat para Inkubator maka digelar kegiatan diskusi dengan tema “Set Up Your Startup” yang disampaikan Suryandaru, CEO Nano Center Indonesia, .
Acara dihadiri oleh Pihak PT Timah, CEO Nano Center Indonesia, Suryandaru, fasilisator, Akbar Riandi, CEO dan founder Start-up tinskubator dan Siswa-siswi SMA 1 pemali, di milenial Tins Millenial Hub, Pangkalpinang, Sabtu, 3 oktober 2020.
Suryandaru mengatakan bahwa Hal terpenting dalam startup itu karena idenya yang brilian serta adanya pengukur kinerja dengan metrik untuk melihat starup sudah berjalan sesuai dengan tracknya atau belum.
CEO nano tersebut menceritakan untuk membangun sebuah start-up itu bukanlah mudah karena diawal membangun perusahaan nano center bukan dari nol tapi dari minus dan kehabisan biaya.
“Sekarang nano sudah membangun gedung 5 lantai dan dibangun dengan hasil profit dan keuntungan perusahaan yang dikelola, tidak menggunakan dari biaya donatur/pemerintah,” lanjutnya.
Suryandaru meneruskan, anak muda sekarang punya planing ide yang sangat bagus namun tidak yakin dengan ide yang dirancangnya sebagai enterpeneur.
“Kalo orang punya jiwa pengusaha atau entrepreneur harus biasa dengan hidup sengsara dan tidak punya,”tuturnya.
“Dengan adanya startup harusnya kita bisa hidup dan tidak hanya sekedar ide semata dan membangunnya itu harus istiqomah dan bekerja dengan hati dan ikhlas,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Akbar menjelaskan kegiatan ini sebagai langkah awal dan bukti kongkrit sebuah startup untuk bergerak maju,” kata Akbar, selaku fasilisator startup tinskubator.
“Ini sebagai langkah awal dan bukti kongkrit sebuah startup untuk bergerak maju
dan melihat sebuah peluang yang ada dan langsung memulainya,”jelasnya.
Akbar menjelaskan beberapa waktu lalu, mereka sudah mempelajari tentang manajemen keuangan, sumber daya manusia (SDM) dan Branding nya untuk menentukan arah sebuah kebijakan.
Kedepannya kita akan lebih fokus untuk menempatkan tim-timnya uprgrade skill/kemampuan yang dimiliki untuk memaksimalkan skillnya.
“Seperti fishbox ada owner, marketing dan akuntansi, Owner akan dimasukkan kedalam kelas leadership, marketing dimasukkan kedalam kelas marketing branding, akuntansi dimasukkan kedalam kelas workshop akutansi dan finance, tujuannya agar setiap anggota tim fokus pada start-up nya,” tutupnya.
Penulis: Burhanuddin