SEMA STISPOL Gelar Traning Legislatif, Siapkan Mahasiswa Profesional dan Integritas

Sungailiat, Swakarya.Com. Senat Mahasiswa (SEMA) Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Pahlawan 12 Sungailiat Bangka, menyiapkan kader untuk melahirkan peran legislator mahasiswa sebagai Agent Of The Change yang profesioanl dan berintegritas (Minggu 16/02/2020).

Terkait itu kegiatan Training Legislatif 1 (TL 1) dipaparkan oleh Septiar Andrilaransyah dengan menyampaikan materi tentang  Dasar-Dasar Legislatif, Khoirus Saleh tentang Perkenalan Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI), Achmad Fikri tentang Idealisme Parlemen dan Sistem Kampus dan Ilham Novrizal tentang praktek sidang.
  
Kegiatan yang baru pertama kali diselenggarakan di Graha  STISIPOL Pahlawan 12 tersebut dibuka secara resmi oleh Bambang Ari Satria selaku Wakil Ketua III STISIPOL Pahlawan 12 Sungailiat Bangka, yang di ikuti sebanyak 30 peserta. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 2 hari ( 15-16 Februari 2020). 

Ketua SEMA STISIPOL Pahlawan 12 Sungailiat Bangka Leoly Sepa Jurehan mengatakan  tertarikan mahasiswa terhadap dunia legislatif kampus sangat minim, sehingga mahasiswa tidak mengetahui peran legislatif kampus.

“mahasiswa tidak banyak tertarik didunia legislatif kampus, mahasiswa banyak berkecimbung di dunia eksekutif seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa (HIMA) dan Unit kegiatan Mahasiswa. Selain itu mereka menganggap mahasiswa legislatif itu seperti tidak ada kerjaan, tidak ada kegiatan, menghabiskan waktu dan hanya kumpul- kumpul saja. ” tutur Leoly.
 
Leoly juga menambahkan peran legislatif kamus sangat di butuhkan dalam menjalankan Organisasi Mahasiswa yang ada di kampus. Seperti menampung aspirasi, menyampaikan aspirasi mahasiswa, mengawasi kegiatan eksekutif agar tercapainya tujuan bersama.

Dosen STISIPOL Pahlawan 12 Sungailiat Bangka Achmad Fikri mengatakan wawasan keilmuwan harus dimiliki oleh mahasiswa dalam berpikir kritis terhadap persoalan di tengah – tengah  masyarakat.
 
“yang terpenting adalah wawasan keilmuwan. Jika mereka memiliki wawasan keilmuwan Otomatis mereka mempunyai idealisme. Jika mereka suda ada idealisme maka mereka berfikir kritis terhadap persoalan- persoalan yang ada di masyarakat,” tuturnya. (Rls)

Editor : Tahir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait