Selamat dari Maut Setelah Dua Hari Dua Malam Terombang Ambing Ditengah Laut, Kepulangan Juragan Kapal Disambut Tangis Keluarga

Bangka, Swakarya.Com. Juragan kapal jaring pari Mega Bina, Ashar (28) yang sebelumnya dikabarkan hilang pasca kapal yang dinahkodainya ditabrak oleh kapal tangker di perairan Karang Jagur pada Rabu (13/11) dini hari lalu, berhasil ditemukan dalam kondisi selamat di perairan laut Karang Jagur, Jum’at (15/11) siang.

Juragan kapal asal Nelayan 2 Sungailiat ini berhasil dievakuasi nelayan setempat dan tim gabungan yang melakukan pencarian tiba di Dermaga Pelabuhan Jelitik pada Jum’at (15/11) malam sekitar pukul 21.15 WIB, disambut isak tangis sanak keluarga.

(Foto: Lio)

Kepada sejumlah wartawan, Ashar menceritakan kejadian tersebut berlangsung begitu cepat. Saat itu ia bersama 3 ABK-nya sedang tertidur ditabrak oleh kapal tangker yang melintas.

“Saat itu saya bersama 3 ABK sedang istirahat dan tiba-tiba kapal kami ditabrak dari sebelah kiri arah tenggara lalu kapal kami langsung tenggelam,” katanya.

Pasca kejadian itu, Ashar mengaku tidak mengetahui keberadaan ketiga ABK-nya dan ia pun berusaha menyelamatkan diri dari maut.

“Saat itu sekitar 10 menit saya tenggelam di bawah kapal dengan kondisi kapal dipenuhi air. Setelah itu saya berusaha naik ke permukaan dan tidak melihat keberadaan para ABK,” katanya.

Sembari berdoa, Ashar terus memegang kapalnya yang terapung di atas permukaan air dan berharap ada nelayan yang melintas dan memberikan pertolongan.

“Sayangnya, sampai 2 hari 2 malam tidak ada satu pun kapal yang lewat waktu itu,” katanya.

Bertahan Hidup Berbekal Air Laut

Harapan Ashar untuk hidup semakin tipis. Pasalnya, selama 2 hari 2 malam terombang ambing di tengah laut, Ashar bertahan hidup berbekal minum air laut.

“Untung siang tadi ada nelayan yang lewat. Setelah itu saya lambaikan baju dan dilihat oleh nelayan, dan saya pun berhasil selamat,” katanya.

Kepada sejumlah wartawan Ashar juga mengucapkan banyak terima kasih atas usaha yang dilakukan tim gabungan turut melakukan pencarian terhadap keberadaannya yang dikabarkan hilang waktu itu.

“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada saya sehingga saya bisa selamat dan berkumpul dengan keluarga,” katanya.

Sementara, Ketua HNSI Kabupaten Bangka, Ridwan mengucapkan terima kasih peran serta tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, Laskar Selatan, Satpolair serta nelayan daerah ini yang turut melakukan pencarian keberadaan nelayan Sungailiat yang sebelumnya dikabarkan hilang ini.

“Alhamdulillah adek kami Ashar telah ditemukan dengan selamat dan bisa berkumpul dengan keluarga, dan mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang kembali,” katanya.

Sebelumnya, Rabu (13/11) Ashar selalu juragan kapal bersama 3 ABK-nya yakni Basrun (21), Sumardi (30), dan Anam (30) pergi melaut menggunakan Kapal Jaring Pari Mega Bina di perairan laut Karang Jagur.

Saat keempat nelayan Sungailiat sedang beristirahat di dalam kapal, kapal tangker yang melintas menabrak bagian kiri dan mengakibatkan kapal mega buana terbelah menjadi dua sehingga bagian kapal dari lambung tengah ke depan tengelam.

Pada saat itu ABK yang selamat berjumlah 3 orang berada di bagian kamar belakang yang tidak tenggelam, sedangkan juragan kapal berada di kamar depan yang tenggelam.

Ketiga ABK yang selamat terombang-ambing sejauh 6 Mil dari tempat kejadian selama kurang lebih 16 jam hingga bertemu dengan nelayan bubu KM Kota Bali pada hari Kamis pukul 21.00 WIB, dan ketiga ABk tersebut dievakuasi oleh kapal nelayan bubu KM Kota Bali pada Jum’at dan sekitar pukul 03.00 wib ketiga ABK tiba di pelabuhan Jelitik. (Lio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait