Jakarta, Swakarya.Com. Pemerintah perlu mengantisipasi krisis pangan ynag terjadi selama pandemic covid-19 seperti yang diprediksi oleh Food and Agriculture Organization (FAO).
FAO memprediksi bahwa akan terjadi krisis pangan secara global. Di Indonesia, produksi beras Indonesia tahun 2019 berada di kisaran 31, 31 juta ton, sedangkan kebutuhan beras sebesar 29.6 juta ton per tahun.
Founder OK OCE Indonesia, Sandiaga Uno mengatakan permintaan pangan amat besar, potensi memenuhi pasar alam negeri – subtitusi impor.
“Saat ini diluar panic buying , permintaan pasokan bahan pangan sudah naik 10%, sementara suplai berkurang hingga 25%. Desa-desa lumbung pangan karena PSBB maka produksinya berkurng. Ada 4 provinsi yang rentan terkait produksi beras nasional terhadap covid-19 yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan,” ungkapnya dalam Webinar bersama OK OCE STII (Serikat Tani Islam Indonesia), Sabtu, 13 Juni 2020 kemarin.
Adanya 5 gagasan aman pangan yang disampaikan Sandiaga Uno, yakni di era pandemi, negeri ini berpeluang mengejar defisit dan mencegah krisis pangan.
Kedua, menumbuhkn ketahanan pangan mulai dari lingkup keluarga hingga bangsa. Ketiga, melipatgandakan kapasitas produksi pangan lokal.
Keempat, perkaya food mix dengan bahan baku asli Indonesia, terutama ikan. Serta, terapkan teknologi , ciptakan green jobs untuk generasi muda.
Tidak hanya itu, Sandi juga menjelaskan krisis pangan bisa saja terjadi karena perubahan iklim, cuaca, serta Pembatasan Skala Sosial Bersakala Besar PSBB.
Semua provinsi memiliki potensi resiko yang sama. Menurutnya semua provinsi harus bersiap.
“Kita harus melihat lumbung- lumbung pangan kita agar siap di akhir tahun 2020,”ungkapnya.
Solusinya adalah kembangkan bisnis suplai, edukasi, pengembangan produk pangan halal dengan mengadposi digitalisasi, misalnya Cloud Kitchen, Cloud kitchen sering juga disebut sebagai dapur satelit atau ghost kitchen.
Cloud kitchen adalah restoran dengan konsep yang hanya menawarkan jasa delivery saja dan tidak menyediakan fasilitas makan di tempat.. Bangun ekosistem pangan, bidik dan bantu ekonomi rumah tangga. (***)