Rozali: Keterlibatannya Perguruan Tinggi Babel Sangat Diharapkan dalam Pengentasan Stunting

Bangka Barat, Swakarya.Com. Permasalahan Stunting di Kabupaten Bangka Barat menjadi lokus pemerintah pusat dalam melakukan intervensi dalam pengentasannya. Stunting di Bangka Barat terbesar dibandingkan dengan kabupaten/Kota di Bangka Belitung (Babel).

Untuk itu, pihak wartawan swakarya.com menyinggung permasalahan Stunting kepada bapak Rozali selaku asisten II menanggapi bahwa benar adanya Kabupaten Bangka Barat tertinggi dan menjadi lokus nasional dalam melakukan pengentasan terhadap Stunting tersebut.

“Tentunya Stunting merupakan Isu nasional ya benar adaya memang Bangka Barat menjadi fokus program pemerintah pusat dalam  mengintervensi masalah stunting di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa. Makanya kita melakukan pengentasan melibatkan pihak terkait dan tentunya stakeholder, perguruan tinggi dan mahasisiwa juga agar masyarakat yang terkena Stunting dapat teratasi,”. Kata Rozali saat ditemui pihak media Swakarya.com (11/6/2019) lalu.

Selain itu, ia mengatakan bahwa pihak perguruan tinggi di Babel harus ikut andil dalam melakukan pengentasan Stunting ini terkhusus pada mahasiswa STIKES Citra Delima atau perguruan tinggi kesehatan di Babel.

“Harapan kita perguruan tinggi di Babel terkhusus untuk STIKES Citra Delima ikut dalam  membantu mengentaskan Stunting di tingkat desa dan kecamatan di Kabupaten Bangka Barat,”. Ujar Rozali selaku Asisten II Pemerintah Daerah Babar.

Pihak wartawan kembali menyingung langkah apa yang akan dilakukan pemerintah dalam melakukan pengentasan terhadap Stunting itu.

“Tentunya kita menyusun program-program yang tepat sasaran yang melibatkan stakeholder dan pihak pihak terkait akan ikut terlibat,”. Tutupnya

Terkait yang disampaikan oleh Rozali bahwa harapanya ada keterlibatan mahasiswa dalam membantu pengentasan Stunting. Untuk itu, pihak wartawan menemui Firza Aprilriyanda salah satu mahasiswa STIKES Citra Delima dengan menyinggung hal tersebut.

Menurut Firza, mahasisiwa sebagai agent of change yang mampu memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga menambah pemahaman masyarakat. Dengan pembuat program yang diberi nama Gemasting (Gerakan Masyarakat Sadar Stunting Berbasis Smart Education)Adanya edukasi masyarakat sangat diperlukan sebagai salah satu upaya agar masyarakat lebih memahami stunting.

“Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kondisi fisik anak setiap bulan masih kurang. Masyarakat yang datang ke Posyandu hanya pada saat imunisasi dan memeriksa kehamilan. Program yang dilakukan Gemasting antara lain smart indication, smart parenting, smart nutrition, smart cooking, dan konsultasi gizi,”. Jelas Firza mahasiswa jurusan Keperawatan pada wartawan swakarya.com. Sabtu, (5/10/2019)

Selanjutnya, ia mengatakan bahwa program yang dilakukan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, rasa kesadaran dan kepedulian masyarakat mengenai stunting, serta meningkatkan kreativitas masyarakat dalam upaya pencegahan stunting melalui pengolahan bahan pangan bergizi berbasis sumber daya pangan lokal.

Penulis : Tahir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait