Reuni 212 di Jakarta, Habib Rizieq Shihab Tak Hadir, Ini Alasannya!

Jakarta, Swakarya.Com. Perayaan Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW terbesar di dunia yang dibalut Reuni 212, yang diselenggarakan oleh DPP FPI di Monas, Jakarta, pada Senin, 2 Desember 2019.

Ribuan umat muslim berkumpul di tengah tengah tugu Monas bersama dengan para Ulama dan Habib yang hadir pada acara Munajat & Maulid Akbar Mujahid Reuni 212 hari ini.

Tampak hadir di tengah-tengah massa yakni KH Shobri Lubis, KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’i, KH Yusuf Martak, Habib Hanif bin Abdurrahman Alatas, KH Awit Masyhuri, Ustadz Haikal Hasan, KH Slamet Maarif dan lainnya.

Jutaan peserta acara Munajat, Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW dan Reuni Mujahid 212 di Monas, Jakarta Pusat, mengikuti pembacaan Maulid yang dipimpin oleh Habib Muhammad bin Idrus Alhaddad dari Malang, Jawa Timur dan para Habaib lainnya.

Acara ini disiarkan secara live streaming oleh Front TV, media elektronik, cetak dan online lokal maupun yang dari luar daerah termasuk media Swakarya.com. Tidak hanya itu, belasan Jurnalis dari luar negeri juga hadir sengaja datang untuk melihat penomena kegiatan terbesar reuni 212.

Jutaan umat yang hadir juga mengibar-ngibarkan ribuan Bendera Tauhid dan bendera Merah Putih.

Hal ini membuktikan umat Islam sangat memuliakan Allah SWT dan Rasul-Nya, serta sangat mencintai NKRI. Dibawanya ribuan bendera Tauhid dan Merah Putih ini adalah buktinya.

Dalam serangkaian acara, masa pun mendegarkan pidato dari pimpinan Imam Besar FPI Rizieq Shihab melalui video yang ditayangkan dilayar dekat panggung utama.

Dalam sambutannya, awalnya Rizieq meminta maaf kepada massa 212 karena tidak bisa hadir di Monas dengan alasan masih dicekal oleh pemerintah Arab Saudi.

“Karena saya masih dicekal oleh pemerintah Saudi Arabia dengan alasan keamanan atas permintaan pemerintah Indonesia,” kata Rizieq.

Rizieq mengatakan, ada dua pernyataan Duta Besar Arab Saudi, baik yang lama dan baru, untuk membuktikan keyakinannya bahwa pencekalan atas permintaan pemerintah Indonesia.

“Apa yang sudah dikatakan Duta Besar Arab Saudi yang lama, yaitu Syekh Osama Al Shuaibi, beliau menyatakan bahwa “Kami Saudi setiap saat siap untuk memberikan Habib Rizieq ke Indonesia’. Akan tetapi silahkan Anda tanyakan tentang sikap dari pemerintah Anda sendiri,” ucap Rizieq.

Selain itu, kata Rizieq, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia yang baru, Esam A. Abid Athagafi mengungkapkan bahwa tengah ada negosiasi antara Arab Saudi dan Indonesia mengenai dirinya.

Dua pernyataan berbeda tersebut, menurut Rizieq, bukti bahwa dirinya tengah diasingkan oleh pemerintah Indonesia.

“Sebetulnya dua pernyataan dari dua duta besar Saudi baik yang lama atau yang baru itu sudah lebih dari sekadar pembuktian, lebih dari sekedar kesaksian. Pengakuan dari dua duta besar tersebut sudah cukup menjadi bukti bagi kita bahwa pencekalan yang terjadi pada saya saat ini tidak lain dan tidak bukan adalah pengasingan oleh rezim penguasa Indonesia saat ini,” tutur Rizieq.

Massa pun bubar sekitar pukul 08:30 Wib, dengan membawa semua atribut mereka, sebelum bubar massa juga membantu membersihkan sampah yang tertinggal nyambil bersholawat.

Penulis: Fajri
Editor : Tahir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait