PT Timah Tbk Kembali Tenggelamkan Artificial Reef 1.920 Unit Tahun 2021

Pangkalpinang, Swakarya.Com. PT Timah Tbk terus berupaya mengimplementasikan good minning practice termasuk dalam pasca tambang.

Bhkan selain melakukan reklamasi di wilayah darat, perusahaan plat merah ini juga komitmen dalam melakukan reklamasi di wilayah laut dengan cara menenggelamkan artificial reef atau yang dikenal dengan terumbu karang buatan.

Ditahun 2021 ini, PT Timah berencana akan menenggelamkan 1.920 unit artificial reef yang akan ditenggelamkan di 11 wilayah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Jumlah artificial reef yang berbentuk rumah ikan atau fish shelter ini meningkat dua kali lipat dari tahun 2020 yakni 995 unit.

Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan menuturkan, penenggelaman artificial reef ini merupakan komitmen PT Timah Tbk yang terus berjalan untuk tetap menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Selain itu, artificial reef ini akan menjadi tempat baru untuk ikan berkumpul dan diharapkan dapat menjadi wilayah tangkapan ikan baru bagi nelayan.

“Dalam melaksanakan reklamasi laut ini PT Timah Tbk bekerjasama dengan Universitas Bangka Belitung. Selain itu, peneggelaman artificial reef tidak hanya sekedar melakukan reklamasi melainkan juga sebagai upaya perusahaan untuk mendukung wisata bawah laut,” ujar Anggi kepada swakarya.com pada Sabtu (6/2/2021).

Menurut Anggi, penenggelamkan artificial reef tahun ini agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, pihaknya
menambah jenis reklamasi laut dengan melakukan restocking cumi dengan target melepas 20 ribu ekor anakan cumi.

Hal ini, kata dia, sebagai upaya untuk meningkatkan populasi cumi Bangka. Pasalnya, banyak telur cumi yang menempel di fish shelter yang ditenggelamkan PT Timah, namun tingkat mortalitasnya tinggi lantaran banyak predator ikan lainnya.

“Ini tahun pertama kita melakukan ini restocking cumi sebagai bentuk pengkayaan populasi, karena kalau menetas secara alami telur cumi ini tingkat mortalitasnya tinggi. Karena di fish shelter itu banyak sekali telur cumi yang menetas,” ujarnya.

“PT Timah memanfatkan sumber daya mineral di Laut Bangka Belitung, Riau dan Kepulauan Riau dengan tidak mengabaikan langkah-langkah untuk menjaga ekosistem laut,” sambung Anggi.

Lebih lanjut dikatakan Anggi, sebelumnya selama empat tahun terakhir terhitung dari 2016 hingga 2020, tercatat sudah sebanyak 4.580 unit artificial reef yang ditenggelamkan PT Timah di wilayah laut Babel terutama di wilayah operasional perusahaan seperti Perairan Matras, Perairan Tuing, Perairan Lampu, Tanjung Melala, Malang Gantang, Tanjung Ular, Perairan Karang Aji, Perairan Pulau Pelepas, Tanjung Kubu, dan Perairan Pulau Panjang.

Ribuan unit artificial reef tersebut terdiri dari 3.105 unit fish shelter dan 1.475 unit transplantasi karang.

“Jadi penenggelaman artificial reef ini merupakan komitmen PT Timah Tbk yang terus berjalan untuk tetap menjaga keseimbangan ekosistem laut,” terang Anggi.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait