Sungailiat, Swakarya.Com. PT Timah Tbk bersama Pokdakan Pesona Cahaya Lestari menebar sebanyak 5000 ekor bibit kakap putih di kawasan budidaya kakap putih di lahan bekas tambang yang terletak satu wilayah dengan wisata Telaga Emas di Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Kamis (11/3/2021).
Budidaya kakap putih dengan menggunakan sistem Kerambah Jaring Apung (KJA) yang terintegrasi dengan kawasan wisata Telaga Emas merupakan program CSR PT Timah untuk memberdayakan masyarakat sekitar tambang. Bahkan tak jauh dari lokasi budidaya dan wisata ini masih ada tambang aktif, namun tiga sektor yakni penambangan, budidaya kakap putih, dan juga wisata telaga emas dapat berjalan secara bersamaan.
Melalui program budidaya kakap putih di lahan bekas tambang ini merupakan upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Pokdakan Pesona Cahaya Lestari ini juga akan dibekali dengan pelatihan dan pembinaan dari PT Timah untuk budidaya perikanan dan juga membuat pakan.
Sekretaris Pokdakan Pesona Cahaya Lestari, Adam mengatakan dengan adanya budidaya kakap putih di lahan bekas tambang ini, semoga bisa menjadi contoh bagi masyarakat lainnya agar dapat memanfaatkan lahan bekas tambang untuk kegiatan produktif yang bernilai ekonomi.
Ia menyebutkan, pihaknya bersyukur bisa menjadi binaan program CSR PT Timah dengan dibantu bibit kakap putih. Selain kakap putih, pihaknya juga membudidayakan kepiting soka, dan beberapa jenis ikan air tawar lainnya seperti gurami, nila dan lainnya.
“Kami senang dapat bantuan bibit kakap putih ini, dan kami juga diberikan pelatihan. Semoga kami bisa jadi contoh masyarakat lainnya dalam mengelola lahan bekas tambang. Kami berharap PT Timah juga terus bisa membantu kami dan kelompok masyarakat lainnya,” ujarnya.
Manager kawasan wisata Telaga Emas, Yanuar mengatakan kawasan wisata Telaga Emas yang dikelola pihaknya merupakan kawasan bekas tambang yang disulap menjadi wisata air dan juga darat. Menurutnya, pihaknya juga bersedia menampung hasil panen kakap putih untuk dijual di restoran mereka.
“Kawasan wisata ini juga lahan bekas tambang, kita kelola seperti ini, sebetulnya lahan dan kolong bekas tambang ini bisa dimanfaatkan. Untuk budidaya ikan juga bisa, makanya di sini kami buat terintegrasi. Semoga ini juga bisa menjadi contoh untuk mengelola lahan bekas tambang,” ujarnya.
Sekretaris Camat Sungailiat, Ramzi mengaperasiasi program yang dijalankan PT Timah ini, pasalnya melalui budidaya perikanan ini bisa memberikan keterampilan dan juga penghasilan bagi kelompok pemuda yang mengelolanya.
“Kami mewakili Pemerintah Kabupaten Bangka menyambut baik, sebagaimamna kita ketahui kondisi pandemi menyebabkan sendi ekonomi mengalami kemunduran. Dengan adanya program ini diharapkan pemuda dapat berkontribusi untuk peningkatkan pendapatan masyarakat,” katanya.
Ia berpesan, jika nantinya program budidaya ikan kakap putih harus tuntas hingga ke pemasaran sehingga kelompok tidak bingung untuk menjual hasil produksinya jika panen nanti.
“Hal-hal seperti ini harus dilanjutkan dari sektor hilir ke hulu harus diselasarakan, sehingga enggak kebingungan untuk menjual, jangan hanya satu varitas tapi juga ada varitas lain seperti lobster, kepiting atau yang lainnya,” ujarnya.
Menurutnya memanfaatkan lahan bekas tambang dengan kegiatan ekonomi masyarakat ini dinilai lebih efektif, daripada lahan bekas tambang hanya ditanami tumbuhan yang manfaatnya tidak dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Sebelumnya lahan bekas tambang hanya ditanami pohon akasia dan sengon ini kan lama dan kontribusinya tidak dirasakan langsung oleh masyarakat, bahkan kadang-kadang lahan ini kembali digarap oknum illegal yang membuat jadi rusak kembali. Tapi dengan budidaya perikanan ini menjadi alternatif lain untuk mengelola lahan bekas tambang,” katanya.
“Apalagi sekarang dengan adanya wisata di lahan bekas tambang ini membuat masyarakat punya alternatif wisata selain pantai, karena kan selama ini Babel hanya dikenal dengan pantai,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Sihaan mengatakan tempat budidaya perikanan merupakan kolong bekas tambang. Menurutnya, kolong dan lahan bekas tambang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi. PT Timah juga mendukung masyarakat yang ingin memanfaatkan kolong bekas tambang di Wilayah Izin Usaha Pertambangan PT Timah.
“Ini merupakan program CSR bidang PPM memanfaatkan kolong bekas tambang di kawasan ini, dan tak jauh dari sini juga masih ada tambang yang aktif. PT Timah terus berupaya memberdayakan masyarakat di sekitar wilayah tambang dengan beberapa program salah satunya budidaya perikanan,” katanya.
Anggi berharap, melalui program ini dapat mewudujkan kemandirian ekonomi masyarakat di sekitar wilayah tambang sehingga bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat.***