Program MB-KM UBB Edukasi Masyarakat Menjaga Kebersihan Pantai

Bangka Tengah, Swakarya.Com. Dalam rangka pengejawantahan Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MB-KM) merupakan salah salah satu kebijakan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Salah satu program dari kebijakan MB-KM adalah hak belajar tiga semester di luar program studi yang bertujuan meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi.

Salah satu bentuk kegiatan pembelajaran sesuai dengan Permendikbud No. 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat 1 dapat dilakukan di dalam program studi dan di luar program studi meliputi 8 program salah satunya adalah Proyek Kemanusiaan.

Proyek Kemanusiaan merupakan program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa mengembangkan kegiatan kemanusiaan secara mandiri yang dibuktikan dengan penjelasan atau proposal kegiatan kemanusiaan. Proyek Kemanusian dapat berbentuk kegiatan sosial untuk sebuah yayasan atau organisasi kemanusiaan yang disetujui Perguruan Tinggi, baik di dalam maupun luar negeri.

Sesuai dengan tema yang diangkat dalam kegiatan proyek kemanusian di wilayah Kampung Sungai Tebuk, Dusun Lubuk Laut, Desa Lubuk Besar, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah yang mengangkat tema “Asistensi masyarakat rentan miskin pada komunitas nelayan di Lubuk Laut”.

Dalam keterangannya, salah satu mahasiswa yang melakukan program MB-KM Proyek Kemanusiaan, Bima Mirza Mulyadi disela program rutin bersih pantai mengatakan program ini akan terus dilaksanakan dan salah satu tujuannya mengedukasi masyarakat arti penting menjaga kebersihan lingkungan pantai dari sampah.

“Untuk program hari ini memang sudah kami siapkan dan pikirkan menjadi ajang edukasi masyarakat terkait kesadaran menjaga lingkungan pantai dari sampah plastik di sepanjang bibir pantai, titik Fokus kami minimal banyak masyarakat tidak membuang sampah di lingkungan pantai sehingga kehidupan ekosistem yang ada disini tetap terjaga,” ungkapnya.

Selain itu, disampaikan oleh dosen fasilitator MB-KM proyek kemanusiaan Dr. H. Sarfin S.Sos., MPA menyampaikan bahwa program seperti ini diharapakan menjadi perpanjangan tangan mahasiswa selaku insan intelektual untuk membagikan pengetahuan sekaligus mengedukasi masyarakat arti penting menjaga lingkungan terkhusus disana masyarakat bermata pencaharian sebagai nelayan.

“Kebersihan lingkungan pantai harus tetap di jaga agar keberlangsungan hidup masyarakat yang mayoritas nelayan dan kehidupan biota laut tetap baik, sehingga hasil tangkapan nelayan banyak serta kesejahteraan sosial masyarakat disana tetap stabil, ini lah yang saya harapkan dari progam kerja 3 anak didik saya dalam program Proyek Kemanusiaan di Sungai Tebuk,” pungkasnya.

Selain itu, ditambahkan pula oleh satu mahasiswa Muhammad Rifqi Hidayatullah membeberkan bahwa program bersih pantai ini mendapat respon positif dari seluruh lapisan masyarakat.

“Tadi kami bersama masyarakat, pemuda, serta anak-anak kampung sungai tebuk sudah membersihkan sepanjang bibir pantai dari sampah rencananya memang program ini berkelanjutan, karena secara tidak langsung “Kita bisa karena biasa” itu hal yang ingin kami bagikan kepada seluruh pihak disini,” katanya kepada wartawan swakarya.com sore tadi Selasa, 12 Oktober 2021.

Ditambahkan pula olehnya, perlunya edukasi berkala terkait sampah di pantai seperti ini karena permasalahan sampah sudah menjadi permasalahan global dan imbasnya akan ke masyarakat juga terutama sampah plastik yang jika di biarkan akan membawa kerusakan jangka panjang bagi ekosistem laut.

Sementara itu, Ariadi Damara salah satu dari tiga mahasiswa yang melakukan MB-KM Proyek Kemanusiaan mengatakan bahwa besar harapan kedepannya setelah habis masa program kegiatan mereka ini, masyarakat serta seluruh lapisan aparatur pusat maupun daerah mampu menjaga kebersihan lingkungan terutama pantai.

“Harapan kita semua kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat pesisir seperti ini tetap terjadi, terutama adanya bentuk edukasi berkala seperti ini. Kita mulai edukasi dari anak-anak hingga dewasa agar nantinya bentuk tujuan utama dari program peduli lingkungan pantai seperti ini membawa dampak yang panjang hingga anak cucu dari masyarakat sungai tebuk danmenjadi contoh seluruh masyarakat wilayah pesisir lainnya,” tutupnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait