Pensiun Jadi Atlet? Mari Berwirausaha!

Jakarta, Swakarya.Com. Menjalani sebuah bisnis memerlukan sikap percaya diri, karena tidak semua orang memiliki kemampuan dalam kegiatan jual menjual.

Hal ini sudah tertanam dalam diri seorang Atlet Polo Air Nasional, Alya Nadira yang sedang menjalani usaha bisnis penyedia produk rashguard, Summa Indonesia. “Alhamdulilah, usaha inilah yang dijadikan sebagai wadah bagi para atlet yang akan memproduksi brand jersey sendiri”, ungkap Alya dalam Webinar bertajuk Atlet Wirausaha Pasti Bisa, Kamis, 28 Januari 2021.

Kegiatan tersebut dimoderatori langsung oleh Ketua Umum OK OCE, Iim Rusyamsi dan dihadiri oleh jajaran lainnya. Pendiri OK OCE, Indra Uno, Hendy Setiyono, CEO Kebab Baba Rafi, serta
Plt Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang UMKM Teguh Anantawikrama.

Alya memulai usahanya bersama suami dan temannya pada 2019. Summa Indonesia hadir dari pengalamannya saat menjadi atlet dirinya pernah membeli rashguard dengan harga mahal dan tidak sesuai ukuran.

Maka, dari latarbelakang tersebut dirinya memulai usaha tersebut. Dalam memasarkan produknya, Alya memilili strategi pemasaran tersendiri.

Strategi pemasaran awal yang dilakukan Alya dalam merintis usaha nya yaitu Social Media Marketing (SMM).

” Sekedar mengunggah seluruh produk serta kegiatan produksi dari Summa dan pemasaran konvensional. Nah pada tahap awal berbisnis kita perlu melakukan riset produk apakah sudah sesuai dengan yang di harapkan konsumen pada umunya atau kita masih memerlukan peningkatan kualitas terhadap produk yang kita berikan,” tambahnya.

Jika telah melakukan riset, maka seorang pelaku usaha akan jauh lebih mudah dalam mencapai tujuannya.

Meski Alya merupakan anak dari orang tua yang juga atlet, tidak menjadikan dirinya bergantung pada orang tua dalam usahanya.

Pendiri OK OCE, Indra C Uno mengatakan, menjadi seorang wirausaha dapat berdiri sendiri, maksudnya adalah tidak ketergantungan kepada orangtua, kerabat, sumbangan dari pengurus-pengurus besar.

“Kuncinya adalah dapat membuka diri dan memberikan akses yang luas untuk pelatihan dan pendampingan usaha. Kedua hal ini penting karena dengan berlatih kita akan menjadi terampil untuk menjalankan usaha. Untuk mengembangkan usaha, kita memerlukan pendamping dari berbagai macam komunitas atau pengusaha yang sudah berpengalaman, ” tambah Indra.

Dalam menjalankan sebuah bisnis, yang menjadi momok lainnya adalah soal modal.Padahal sejatinya, modal dalam berbisnis itu tidak selalu modal finansial, tetapi modal asset yang kita miliki berupa jaringan (network), jumlah followers, itu semua bisa kita gunakan sebagai modal dasar dalam berbisnis.

Hal inilah yang diungkapkan oleh Hendy Setiono, CEO Kebab Baba Rafi yang juga hadir dalam kegiatan tersebut. Serta yang menjadi kunci dari kesuksesan seorang pengusaha mental dari seseorang tersebut.

“Tidak penting seberapa kita jatuh, dipukul, atau tidak bisa bangun, tapi yang terpenting adalah bagaimana kita dapat menahan pukulan tersebut dan berdiri kembali serta keep moving on”, tutup Teguh Anantawikrama.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait