Para Pemuka Agama Di Babel, Sepakat Pembatasan Pertemuan Massal Dalam Beribadah

Pangkalpinang, Swakarya.Com. Pemprov. Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar pertemuan bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kepulauan Bangka Belitung di Ruang Romodong, Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (20/5/20).

Pertemuan kali ini dipimpin oleh Sekda Naziarto bersama perwakilan pemuka agama dari agamat Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Tujuannya adalah untuk membahas sistem beribadah di tengah pandemi Covid-19.

Selain itu, pertemuan ini juga didasari dari pertemuan sebelumnya antara Gubernur Erzaldi Rosman bersama ormas umat Islam terkait dengan pembahasan pelaksanaan salat Idul Fitri 1441 H, Senin lalu.

Para pemuka agama dipersilakan memberikan informasi mengenai tata cara mereka dalam beribadah sesuai dengan ketentuan agama masing-masing serta tanggapan mereka mengenai pembatasan perkumpulan massa secara massif dalam ibadah agama.

Secara keseluruhan, para pemuka agama sepakat terhadap keputusan pemerintah mengenai pembatasan pertemuan massal dalam kegiatan ibadah. Hal ini juga sesuai dengan imbauan masing-masing organisasi agama pusat untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Para pemuka agama menyampaikan bahwa mereka telah beradaptasi dalam melaksanakan kewajiban beribadah selama wabah Covid-19. Mereka mengadakan ibadah di rumah dan melakukan ibadah secara massal lewat live streaming.

Pemprov. Babel mengapresiasi sikap yang dilakukan oleh masing-masing umat beragama karena telah sepaham dengan keinginan dan tujuan dari pemerintah.

“Rupanya selama ini mereka sudah melakukan pencegahan Covid-19 di masing-masing rumah ibadah,” ungkap Sekda Naziarto.

“Ada yang melakukan ibadah kecil-kecilan dan lewat live streaming. Cara ini dilakukan oleh teman-teman, sudah sangat baik dalam rangka pencegahan penyebaran virus Covid-19 di Bangka Belitung. Semoga dipertahankan agar kita bisa memutus mata rantai penyebaran,” ujarnya.

Menurut Sekda Naziarto yang paling baik adalah menjaga jarak dan mematuhi protokol yang telah ditentukan. Karena jika untuk ODP dan PDP masih bisa diwaspadai karena memiliki gejala, namun untuk OTG susah untuk diwaspadai karena virus ini tidak dapat dilihat.

Sekda Naziarto juga menganjurkan untuk tidak terlalu takut terhadap Covid-19 namun tetap harus waspada dengan menjaga imun tubuh dengan berolahraga dan menjaga asupan makanan yang sehat. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait