Optimisme Indonesia Maju Tahun 2022 dengan Semangat Sinergi dan Inovasi

Pangkalpinang, Swakarya.Com. Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melalui Wakil Gubernur (Wagub) Abdul Fatah memberikan apresiasi tinggi kepada Bank Indonesia (BI) dengan menghadiri Peluncuran Publikasi Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia 2021 dengan tema “Bangkit dan Optimis: Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi” dan G20 International Seminar Series secara virtual melalui aplikasi zoom, Rabu (26/01/22).

Pada momen ini, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa prospek ekonomi Indonesia tahun 2022 akan bangkit dan mulai pulih. Optimisme ini menurutnya, perlu diperkuat dengan semangat sinergi dan inovasi. Hal ini, telah diamini oleh Presiden RI Joko Widodo yang menekankan Indonesia di tahun 2022 harus optimis, tetapi tetap pada posisi kehati-hatian.

Acara peluncuran ini menurutnya merupakan agenda tahunan BI untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas sebagaimana yang diamanatkan undang-undang kepada Bank Indonesia.

“Acara ini adalah wujud nyata dari BI untuk memperkuat tata kelola BI. Sekaligus, merupakan komitmen kami untuk melakukan pembaharuan dan transformasi besar-besaran. Kekuatan tata kelola kelembagaan dimaksud adalah independensi, koordinasi, transparansi, dan akuntabilitas yang merupakan dasar kekuatan sentral lembaga BI,” ungkap Gubernur BI Perry dalam sambutannya.

BI memang lembaga independen kata Perry Warjiyo, tetapi BI tetap melakukan kolaborasi dan sinergi dengan pemerintah dan berbagai pihak serta otoritas. Transparansi serta akuntabel juga menjadi penting sebagai wujud dari instrumen bauran kebijakan.

Kebijakan moneter diarahkan pada stabilitas, kebijakan makroprudensial longgar terus dipertahankan, digitalisasi terus diperluas untuk akselerasi ekonomi keuangan digital, akselerasi pendalaman pasar uang, serta kebijakan pendukung BI lainnya.

“Semakin kita transparan dan akuntabel, semakin kita dipahami oleh mitra-mitra kita yang pada akhirnya memudahkan dalam membuat langkah-langkah kebijakan. Komitmen kami adalah, terus maju, tahun ini lebih baik dari tahun kemarin, dan tahun depan akan lebih lebih baik lagi,” tambahnya.

Tiga laporan sekaligus yang diluncurkan BI hari ini adalah wujud komitmen BI yaitu, laporan tahunan BI, perekonomian Indonesia, dan laporan ekonomi keuangan syariah Indonesia 2021 yang dikemas dalam tema besar Bangkit dan Optimis: Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi, untuk menopang stabilitas ekonomi dan mendukung pertumbuhan.

Dari ketiga laporan ini, ada tiga pesan utama yang disampaikan Gubernur BI dalam kesempatan ini. Pertama, dalam laporan perekonomian Indonesia, ia menyampaikan secara rinci optimisme di tahun 2022 yakni pertumbuhan ekonomi akan lebih baik 4,7-5,4%. Menurutnya, inflasi memang akan naik tapi insyallah dapat dikendalikan sesuai sasaran. Sedangkan, nilai tukar akan menjadi tekanan di tahun ini, tapi komitmen BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar dengan berkoordinasi dan bersinergi dengan kementerian keuangan. Untuk itu, ia mengajak semua pihak untuk meningkatkan kredit dan pembiayaan untuk pemulihan ekonomi usaha. Hal ini menjadi wujud dari kekuatan sinergi.

“Mari kita bangkitkan optimisme di tahun 2022 menjadi lebih baik. Mari kita terus bersinergi untuk bersama mengangkat ekonomi kita segera pulih menuju Indonesia maju,” ungkapnya sebelum meluncurkan tiga buku laporan transparansi dan akuntabilitas BI 2021 bersama Ketua BPK RI, Agung Firman Sampurna, Duta Besar Uni Emirat Arab untuk RI, Abdulla Salem Al Dhaheri, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, serta Ketua Komisi 11 DPR RI, Dito Ganinduto secara simbolis.

Pesan kedua, laporan tahunan BI ini menurutnya merupakan transformasi diberbagai bidang yang dilakukan secara besar-besaran, yakni transformasi organisasi lebih efektif dan lebih cepat, transformasi di bidang SDM, serta transformasi digital sesuai visi BI untuk menjadi bank sentral digital terdepan yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian Indonesia.

Sedangkan pesan ketiga adalah, dukungan BI untuk bersama pemerintah dan berbagai pihak membangun ekonomi yang inklusi dan sesuai dengan masyarakat Indonesia, termasuk ekonomi dan keuangan syariah.

Turut hadir dalam acara ini Ketua MA RI, Menteri Komunikasi dan Informatika, Wakil Ketua Komisi 11 DPR RI, pimpinan lembaga negara, lembaga pemerintahan, dan kementerian, anggota dewan, gubernur di Indonesia, dan stakeholder terkait.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait