Novyandra: UBB Ajak Masyarakat Gunakan Hidroponik

Pangkalpinang, Swakarya.Com. Tim Dosen Universitas Bangka Belitung (UBB) melaksanakan Pengabdian Masyarakat Tingkat Universitas (PMTU) di Kelurahan Kejaksaan, Kecamatan Tamansari, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Dalam pengabdian ini menyongsong tema tentang “Iptek bagi Masyarakat (IBM) Kelurahan Kejaksaan dalam Menggunakan Teknologi Tepat Guna Hidroponik sebagai Salah Satu Alternatif Peningkatan Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Masyarakat”.

Kegiatan ini berlangsung cukup lama, selama 4 bulan, terhitung sejak Juli 2019 hingga Oktober 2019. Kegiatan ini diketuai oleh Novyandra Ilham Bahtera, S. E., M. Sc. yang beranggotakan Dr. Fika Dewi Pratiwi, S. Si., M. Si.

Pada tahap awal pihak tim UBB melakukan kegiatan sosialisasi pada Senin, (1/7) lalu yang kemudian dilanjutkan dengan pelatihan beserta pendampingan pada Jum’at, (26/7). Pesertanya berjumlah 10 orang yang merupakan aparatur kelurahan, seperti Ketua RT, Sekretaris RT, dan Bendahara RT, yang dipilih dengan harapan mereka dapat membagikan wawasannya kepada masyarakat lain di lingkungannya.

Pasalnya pengabdian ini memiliki tujuan antara lain, pertama, mengenalkan teknologi hidroponik di Kelurahan Kejaksaan, kedua, membantu program pemerintah dalam menjamin ketahanan pangan, dan ketiga, berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, Tim Dosen UBB bekerja sama dengan Agung Quraisy, S. P. selaku alumnus dari Program Studi Agribisnis UBB sekaligus praktisi hidroponik.

Kemudian juga dibantu dengan dua mahasiswa aktif dari Program Studi Agribisnis UBB, yakni Wahyu Yudha Pratama dan Tirta Ridho Kencana, selaku fasilitator.

Dari situ lah kegiatan pembuatan hidroponik dijelaskan secara detail kepada seluruh masyarakat. Berikut langkah-langkah bercocok tanam menggunakan sistem hidroponik yang diterapkan.

Pertama, persiapan alat dan bahan. Alat yang digunakan adalah modul hidroponik, sedangkan bahan yang digunakan adalah benih, nutrisi, rockwool, dan air.

Kedua, penyemaian benih pada media tanam (rockwool). Proses ini memakan waktu selama dua sampai tiga minggu

Ketiga, pemindahan benih yang telah menjadi bibit ke netpot yang terpasang di modul hidroponik. Netpot yang akan digunakan telah terlebih dahulu diberikan sumbu pada bagian bawahnya agar nutrisi dapat dialirkan ke tanaman;

Keempat, pemberian nutrisi A dan B pada air yang dimasukkan dalam modul hidroponik. Proses ini dilakukan setiap dua hari sekali; dan, Kelima, pemanenan.

“Melalui kegiatan ini, semoga lahan-lahan sempit masih bisa dimanfaatkan dengan melakukan urban farming. Dan semoga, paradigma masyarakat terhadap sektor pertanian yang cenderung kotor dapat diubah sehingga masyarakat dapat kembali melakoni bidang pertanian,”. Ucapnya setelah menjelaskan seluruh rangkaian kegiatan yang telah dilakukan selama ini kepada pihak swakarya.com.

Penulis: Tahir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait