Mentari Bappenas RI Kunjungi Geosite Di Belitung

Belitung, Swakarya.Com. Kementerian Bappenas RI berserta rombongan sambangi beberapa Geosite yang ada di Kabupaten Belitung, pada Sabtu, 5 September 2020.

Yang menjadi target kunjungan tersebut diantaranya Geosite Juru Sebrang dan SDN 17 Tanjungpandan.

Siswa SD tersebut begitu antusias menyambut kedatangan pihak Kementerian Bappenas.

Dilansir melalui Instagram Kominfo Belitung SDN 17 Tanjungpandan merupakan Geoschool yang ada di wilayah Belitung.

Sekretaris Menteri Bappenas, Himawan Hariyoga berharap SD ini dapat dicontoh oleh sekolah lain tidak hanya di tingkat SD namun juga tingkat yang lebih tinggi.

“Saya berharap sekolah seperti SD Negeri 17 ini dapat menjadi contoh bagi Sekolah lain di Belitung, tidak hanya tingkat SD tapi juga di tingkat yang lebih tinggi seperti SMP, SMA, dan SMK,” ujar Himawan.

Para siswa juga memperagakan bagaimana proses pembuatan kerajinan tangan dan proses pengolahan sampah menjadi benda yang dapat digunakan kembali serta memiliki nilai jual.

Selain itu Sekretaris Menteri Bappenas juga menyebut bahwa adanya kurikulum berisi geologi akan membuat siswa semakin mengerti pentingnya menjaga kelestarian alam.

Usai kunjungan ke SDN 17, rombongan melanjutkan perjalanan ke Geosite Juru Sebrang. Menggunakan sepeda, pihak Kementerian diajak mengelilingi lahan konservasi tanaman bakau bekas pembuangan limbah pertambangan timah.

Himawan menyebut perkembangan geosite berjalan dengan luar biasa. Hal ini nampak dari akses, fasilitas dan kerja sama yang telah di jalin oleh pihak pengelola geosite juru sebrang.

Selain itu Himawan melihat peran serta masyarakat asli dalam mengembangkan geosite menjadi hal yang penting.

Hal ini bagi Himawan akan menimbulkan timbal balik bagi masyarakat sekitar, serta terus menjaga kelestarian alam di kawasan geosite.

Menurut Himawan perkembangan geosite berjalan dengan luar biasa. Hal ini nampak dari akses, fasilitas dan kerja sama yang telah di jalin oleh pihak pengelola geosite juru sebrang.

Selain itu peran serta masyarakat asli dalam mengembangkan geosite menjadi hal yang penting.

Hal ini akan menimbulkan timbal balik bagi masyarakat sekitar, serta terus menjaga kelestarian alam di kawasan geosite.

“Yang menarik ini ada di sini, di sini ini kami belajar banyak dari praktek yang sudah dilakukan dan sudah berhasil, dan tidak hanya teori. Dari yang lahan bekas buangan limbah timah kemudian menjadi daerah ekowisata, dan itu terbukti sudah berjalan dan menghidupi dirinya sendiri,” ungkap Himawan.

Penulis: Arie Hidayat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait