Melati: Perempuan Pahlawan Ekonomi Keluarga

Jelutung, Swakarya.Com. Menjadi perempuan tidak selalu bergantung sepenuhnya secara ekonomi pada laki-laki. Kini, perempuan bisa menjadi penopang ekonomi keluarga. Di tengah-tengah kesibukan mengurus anak dan suami, perempuan mampu menggunakan talenta yang dimilikinya untuk membuat berbagai produk Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM).

Hal ini diungkapkan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel)Melati Erzaldi saat memberikan motivasi bagi puluhan anggota Sekolah Perempuan bernama Sekuntum Melati dengan makna ‘Sekolah Untuk Perempuan Jadi Mandiri dan Terlatih’ di Desa Jelutung II, Selasa, 2/03/2021.

“Saya ingin perempuan punya wadah untuk mengaktualisasikan dirinya. Sekolah perempuan ini kita buat, agar perempuan bisa mandiri dan terlatih. Supaya bisa memberdayakan dirinya menopang ekonomi keluarga,” ungkapnya.

Dengan kreatifitas dan inovasi,  founder Sekolah Perempuan Sekuntum Melati ini mengatakan kaum perempuan sudah terbukti mampu menjadi motor penggerak ekonomi melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). 

“Pendukung ekonomi di negara kita hampir 67 persennya digerakkan oleh UMKM dan hebatnya mereka didominasi oleh kaum perempuan, ” ujarnya.

Nurlaila (42) selaku Ketua Kelompok Kerajinan Lidi mengatakan bahwa mereka sudah mendapatkan manfaat ekonomi dari sekolah yang diikutinya.

“Kami sudah bisa mendapatkan uang dari hasil jual piring ayaman. Ini kegiatan saat kami punya waktu luang setelah mengurus keluarga. Kami jual ecer Rp5.000 dan saat ini memang masih hanya dijual untuk kebutuhan di desa ini saja. Target kami piring bisa di pasarkan ke luar desa kami,” ujarnya saat berdiskusi dengan Ketua Melati Erzaldi.

Nawi, Kepala Desa Jelutung II mengungkapkan keberadaan Sekolah Perempuan Sekuntum Melati membawa manfaat bagi perbaikan ekonomi keluarga di desanya.Pasalnya Desa Jelutung II, memiliki ikan gabus sebagai  komoditas daerahnya

“Di sini banyak ikan gabus, jadi itulah yang kami manfaatkan. Di sekolah perempuan ini mereka banyak dilatih untuk membuat produk-produk UMKM. Mereka jadi lebih mandiri. Karenanya kami ingin kegiatan ini terus berkelanjutan,” ungkapnya.

Para perempuan di Desa Jelutung mengolah berbagai produk dari ikan gabus, antara lain memproduksi albumin dari ikan gabus dan abon ikan gabus, selain itu mereka juga memproduksi kerajinan piring dari lidi, juga kue tradisional Desa Jelutung..***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait