Literasi e, Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Babel

Koba, swakarya.Com. Dalam mencapai target 50 juta masyarakat Indonesia untuk mendapatkan Literasi di bidang Digital hingga 2024 oleh Presiden Jokowi, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung. KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL merupakan 4 (empat) pilar yang diberikan dalam kegiatan webinar Literasi Digital 2021.

Gubernur Provinsi Bangka Belitung yaitu, Dr. H. Erzaldi Rosman Djohan, S.E.,M.M., menjadi keynote speaker dalam webinar dengan tema besar LITERASI DIGITAL DALAM MENINGKATKAN WAWASAN KEBANGSAAN, yang dipaparkan oleh para nara sumber Nasional dan Lokal yang mempunyai kompetensi di bidangnya serta seorang Key Opinion Leader yang memberikan sharing session di akhir webinar.


“Salah satu bentuk dalam meningkatkan wawasan kebangsaan adalah mengenalkan budaya Indonesia melalui literasi digital, yang dikatakan oleh Putra Mahendra, Content Creator Social Media. Kita harus mengenal dahulu keunikan dan kelebihan budaya Indonesia, mencintai budaya kita, membiasakan diri menampilkan unsur budaya ke media sosial,” katanya pada 11 November 2021.

Dalam mempromosikan budaya melalui literasi digital yaitu dengan cara effort, respon dan outcome.

Aboul Almaududi, SH COO BN Media Group menjelaskan ada dua komponen yang berpengaruh dalam etika media sosial yaitu author (orang yang menulis) dan audiense (orang yang menerima dan membaca).

” Pengaruh terhadap ekspresi adalah narasi yang dibaca, dilihat dan di dengar maka ikuti adab dalam bermedia sosial antara lain kenali narasi yang akan di publis, pastikan kontennya bermanfaat dan perbanyak narasi yang positif dan produktif,” tuturnya.


AKBP Dr. Andi Sinjaya, SH.,SIK.,MH Kapolres Enrekang Polda Sulsel memaparkan tentang bagaimana menjebatani kesenjangan digital di daerah 3T. Kesenjangan digital disebabkan oleh ketidakmerataan akses internet, infrastruktur dan pembangunan dan kesenjangan ini adalah pr bagi kita semua.

“Solusinya adalah menyiapkan masyarakat digital, memberikan fasilitas digital yang inklusi dan berkelanjutan, pelatihan khusus, tingkatkan jaringan dan broadband internet serta mengoptimalkan perpustakan desa,” katanya.

Kemudian Ada beberapa ancaman bila literasi digital rendah, antara lain adanya hoax, radikalisme, penipuan online, pornografi, cyberbulliying, SARA dan sebagainya, dijelaskan oleh Eva Kusuma, MA.,MDE Anggota TIRBN KemenpanRB.

“Jaga dan lindungi data pribadi Anda jangan sampai bocor sehingga dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Waspada apabila menggunakan komputer publik yang akan meninggalkan jejak Anda, log out setelah cek email atau sosial media, hapus history dan sebagainya,” jelasnya.

Tya Yustia, Content Creator menjadi Key Opinion Leader yang membahas tentang pentingnya memahami wawasan kebangsaan, karena di dunia maya banyak sekali masuk budaya asing dimana kalau kita tidak bijak maka akan mempengaruhi kehidupan kita yang akan berkiblat ke budaya asing.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait