Leppami dan DIKLATSUS di Masa Pandemi

Oleh: Cucu Rahmat Hidayat (Direktur Hukum dan Advokasi Lembaga Bakornas Leppami PB HMI)

Sebagai salah satu badan khusus di HMI, Leppami berperan sebagai wadah pembinaan anggota HMI yang memiliki profesionalisme keilmuan di
bidang Pariwisata dan yang peduli terhadap kelestarian alam serta memberikan kontribusi bagi masyarakat.

Selaras dengan hal itu, yang dapat menjadi anggota Leppami adalah anggota biasa HMI yang sudah dinyatakan lulus LK-1 dan telah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Khusus (DIKLATSUS), penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada PRT Leppami BAB I tentang Keanggotaan.

Memahami hal tersebut, maka kaderisasi anggota Leppami harus ditunjang dengan pelaksanaan DIKLATSUS secara continue, mengingat kaderisasi anggota merupakan bagian dari amanah, dimana fungsionaris Leppami Cabang wajib melaksanakan DIKLATSUS minimal 1 (satu) kali DIKLATSUS dalam Masa Kepengurusan, Prt Leppami Tugas dan Tanggungjawab Pengurus Leppami Cabang.

Di masa pandemi Covid-19 ini, tentunya menjadi sebuah tantangan besar bagi pelaksanaan DIKLATSUS itu sendiri. Menyebarnya virus ini jelas berimbas pada sedikit-banyaknya melambatnya gerak pelaksanaan DIKLATSUS dan rangkaian kegiatan Leppami dikarenakan Covid-19.

Berbagai upaya terus dilakukan agar DIKLATSUS dan pelaksanaan rangkaian agenda Leppami di tengah-tengah Pandemi. Hal tersebut dilakukan guna menjaga ritme Leppami, agar terjaganya optimalisasi insan cita HMI profesional dibidang pariwisata, keilmuan dan
perekonomian masyarakat yang berbasis kekayaan semesta serta turut aktif melestarikan kekayaan alam.

Seperti kita ketahui, bahwa DIKLATSUS mengajarkan kekeluargaan, loyalitas dan profesionalitas keilmuan dibidang Lingkungan dan Pariwisata. Sementara hal tersebut dilakukan dengan 2 (dua) bagian rangkaian, teoritis atau diruangan dan praktikum dilapangan.

Menanggapi hal tersebut dimasa pandemi ini, ada aletnatif yang kemudian muncul dalam rangka menjaga ritme Leppami. Alternatif pertama adalah DIKLATSUS Online dan yang kedua DIKLATSUS dengan patuh protokol kesehatan.

Alternatif pertama dilakukan Via Online bertatap muka Virtual antara Pemateri dengan peserta DIKLATSUS sebagai solusi materi teori/ruangan (teoritis) kemudian disusul pengumpulan karya ilmiah berbentuk resume penelitian tentang advokasi lingkungan atau kampanye wisata sesuai dinamis menyesuaikan dengan kurikulum materi ruangannya.

Alternatif kedua yakni DIKLATSUS dengan patuh protokol kesehatan, dilaksanakan seperti biasa dengan panitia, peserta dan pemateri yang wajib memakai marker, handsenitaizer, menyertakan surat keterangan sehat dan keterangan hasil rapid test.

Tentunya kedua alternatif tersebut dapat dipertimbangkan untuk menjadi solusi dalam menjaga ritme organisasi Leppami Cabang khususnya dan Bakornas Lappami PB HMI umumnya tanpa mengurangi marwah dan semangat organisasi dimasa pandemi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *