Kakwarda Melati Erzaldi Kunjungi Kediaman Ema Pedagang Keliling di Sungailiat yang Terdampak Covid-19

Sungailiat, Swakarya.Com. Dari sebuah video viral di Media Sosial, Kakwarda Melati Erzaldi tergerak untuk mengunjungi pemilik video yang merupakan seorang pedagang sayur dan ikan keliling untuk mendengarkan cerita secara langsung di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Selasa (20/5/20) kemarin.

Daya beli masyarakat menurun ternyata dirasakan juga oleh pedagang sayur dan ikan keliling seperti Ibu Ema, seorang warga asal Desa Jelutung. Hal ini disebabkan menurunnya ekonomi di Babel sejak wabah Covid-19 tiga bulan terakhir.

Seperti reaksi yang dilakukan Ibu Ema, video dirinya yang sedang menyanyikan sebuah lagu menjadi viral di media sosial beberapa waktu terakhir.

Menurutnya, ini merupakan ekspresi dari sulitnya mengais rezeki saat pandemi mulai terjadi hingga saat ini, bahkan semakin hari semakin menurun.

Didampingi Sekretaris Kwarda Babel, Zamhari, Kakwarda Melati Erzaldi mencari alamat Ibu Ema untuk dapat mengunjunginya hari ini.

“Selain bersilaturahmi, saya juga ingin mengenal Ibu Ema. Saya juga menyampaikan titipan dan pesan salam dari Bapak Gubernur Erzaldi Rosman untuk Ibu Ema,” ungkapnya.

“Semoga keadaan kita semua semakin membaik dan ekonomi Babel kembali seperti semula sehingga tidak terjadi khawatir tinggi di semua lapisan masyarakat,” ujar Kakwarda Melati seraya menyapa warga yang juga sempat hadir di kediaman Ibu Ema.

Senang atas kunjungan Istri Gubernur Kepulauan Babel, ibu tiga anak dengan suami yang bekerja sebagai penjaga malam di salah satu pasar di Sungailiat ini bercerita tentang pengalamannya selama menjadi pedagang hingga videonya viral di media sosial.

Diakuinya, sejak dua tahun yang lalu dirinya mulai menjalankan jualan sayuran dan ikan keliling dikarenakan pasar baru setelah renovasi sangat sepi.

Diceritakannya kepada Kakwarda Melati Erzaldi, bahwa sebelumnya dirinya berdagang di Pasar KITE Sungailiat selama 15 tahun hingga pasar direnovasi.

“Saya tidak menduga video ini akan menjadi viral. Lagunya ini karangan Asep Tuna Netra, saya nyanyikan karena saya rasa sesuai sekali dengan keadaan saya saat ini,” ujarnya sambil tertawa.

Sejak virus Covid-19 mengkhawatirkan semua lapisan masyarakat, Ibu Ema langsung merasakan dampaknya terhadap pengaruh daya beli, termasuk kebutuhan lauk pauk yang diperdagangkannya.

“Tetapi saya tetap bersyukur, karena hampir semua mengalami kesulitan ekonomi, tidak hanya terjadi pada saya saja,” ungkapnya.

Dalam kesempatan berbincang dengan Kakwarda Melati Erzaldi, Ibu Ema menyampaikan harapan-harapannya agar pemerintah dapat terus mendorong kenaikan harga-harga komoditi di Babel, sebagai warga sekaligus pedagang, menurutnya akan berefek pada daya beli masyarakat.

“Harapan saya, Ibu bisa menyampaikan kepada Bapak Gubernur. Bagaimana daya beli masyarakat meningkat dan kembali membaik dengan mendorong harga sumber alam Babel agar meningkat dan daya beli juga meningkat maka pedagang kecil seperti saya mendapat efeknya,” pungkasnya. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait