Jusuf Kalla Hadir di Webinar HIMAMA FE UBB, Kebijakan New Normal Ambil Sisi Positif dari Covid-19

Merawang, Swakarya.Com. Himpunan Mahasiswa Manajemen (HIMAMA) Universitas Bangka Belitung menggelar kembali Webinar Nasional dengan mengangkat tema “Dampak Covid-19, serta Kebijakan New Normal bagi Perekonomian dan Kesehatan Masyarakat Indonesia” pada Selasa (15/09/2020).


Webinar kali ini menghadirkan dua narasumber diantaranya mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla atau akrab disapa JK, dan Wakil Gubernur Kepulauan Babel, Petahana Abdul Fatah, melalui media Online Zoom Meeting.


Hadir dalam webinar diantaranya Rektor UBB Ibrahim, Dekan FE UBB Reniati, Kepala Jurusan Manajemen FE Hamsani, Kepala BAKK Hesty, Jajaran Dosen dan Tendik FE, serta diikuti sebanyak 200 peserta yang berasal dari Mahasiswa UBB dan Mahasiswa dari Perguruan Tinggi lainnya.


Reniati mengawali sambutannya mengapresiasi kegiatan webinar nasional yang telah di gagas oleh HIMAMA FE, serta mampu menghadirkan narasumber yang luar biasa dengan kesibukannya bisa menyempatkan hadir di kegiatan webiner ini secara online.


Sejak diberlakukan masa New Normal pada tanggal 2 Juni 2020, Reniati menjelaskan bahwa perekonomian negara Indonesia saat ini sudah mulai berada pada tahap pemulihan. Ia juga memaparkan terkait perkembang Covid-19 yang dilansir www.wordometer.info/coronavirus per 25 Agustus 2020, bahwa kasus kesembuhan di Indonesia masih lebih tinggi yakni 71,50% dibandingkan dengan negara Amerika dan global.


Lebih lanjut Ia juga menerangkan perkembangan pandemi covid khususnya Provinsi yang ada di Indonesia, bahwa Bangka Belitung termasuk Provinsi dengan tingkat kesembuhan tertinggi dan tingkat kematian terendah dibandingakan dengan Provinsi yang lain.


”Alhamdulillah kita bersyukur karena Bangka Belitung termasuk memiliki tingkat kesembuhan tertinggi, dan tingkat kematian terendah,” terang Reniati.


Rektor UBB Ibrahim sekaligus membuka webinar nasional merasa bersyukur dimana agenda kegiatan ini menjadi luar biasa dan istimewa, karena dihadiri narasumber yang dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Menurut Ibrahim, narasumber yang dihadirkan sangat relevan memberikan informasi serta gambaran terkait penerapan kebijakan new normal dan dampaknya terhadap perkembangan sosial, politik, dan ekonomi, serta semua sendi kehidupan di Indonesia pada saat ini.


“Kami atas nama Pimpinan Universitas Bangka Belitung dengan bangga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Jusuf Kalla dan Bapak Abdul Fatah, atas nama Palang Merah Indonesia yang telah mengalokasikan waktunya untuk bergabung bersama kita di Universitas Bangka Belitung,” tutur Ibrahim.


Dalam webinar tersebut Mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla menyampaikan, melemahnya ekonomi Indonesia disebabkan berhentinya aktivitas masyarakat dalam arti tetap di rumah, sehingga banyak industri mati bahkan daya beli sangat turun, sehingga menyebabkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia menurun hingga mengalami defisit keuangan Negara.


Selain itu, JK juga mengatakan yang bisa mengakhiri penyebaran covid-19 adalah disiplin masyarakat dan berperilaku hidup sehat sesuai dengan protokol kesehatan. Ia juga menuturkan bahwa terjadinya krisis ekonomi saat ini hanya akibat dari suatu sebab yakni krisis kesehatan dari pandemi covid.


“Kalau kita mau menyelesaikan ini, maka yang harus kita selesaikan dulu ya sebabnya yaitu krisis kesehatannya, pandeminya, covidnya. Otomatis kalau ini kita bisa selesaikan atau setidak-tidaknya menurun, maka ekonomi juga akan tumbuh,” jelas JK.


Dikesempatan yang sama Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah menjelaskan dibalik pandemi covid-19 ada sisi positifnya, diantaranya mengajarkan kita untuk transformasi dari pola kehidupan konvensional menjadi pola kehidupan digitalisasi.


“Covid telah mendorong transformasi digital yang mampu menciptakan inovasi-inovasi baru,” tegasnya.
Fatah juga memaparkan dengan kondisi saat ini, tanpa sadar dengan sendirinya masyarakat Indonesia sudah terlahir dan mampu menghadapi Era Industri 4.0.


“Sebelum covid ini datang, kita bertanya kepada kita semuanya, apakah kita “Indonesia” sudah bisa masuk, sudah berani masuk, sudah saatnya masuk ke dunia reformasi industri 4.0,” terang Fatah.


Diakhir acara Fatah menegaskan bahwa pemerintah tidak tinggal diam, dan mengajak masyarakat khususnya Bangka Belitung untuk mempercayai pemerintah daerah dalam percepatan penanganan Covid-19, serta selalu mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait