Jurusan Sosiologi UBB Gelar Kuliah Daring, Bahas Tantangan dan Adaptasi Pendidikan Pasca Pandemi

Merawang, Swakarya.Com. Program Studi Sosiologi Universitas Bangka Belitung menyelenggarakan kuliah umum online yang mengangkat tema pendidikan “Tantangan dan Adaptasi Pendidikan Pasca Pandemi” dalam rangka menyambut mahasiswa baru tahun akademik 2020/2021 melalui virtual pada Selasa, 15 September 2020.

Pasalnya tema tersebut tidak dapat dilepaskan dari kondisi pendidikan yang sedang dihadapi saat ini, dimana dengan hadirnya virus corona menjadikan dunia pendidikan mengalami perubahan secara bersar, salah satunya yang paling dirasakan adalah pembelajaran di rumah dan pembelajaran online (dalam jaringan).

“Oleh karena itu, kegiatan kuliah umum ini digagas untuk mengkaji persoalan pendidikan, tantangannya, adaptasi serta solusi pendidikan apa yang dapat diambil saat kondisi pandemic,” ungkap oleh moderator Luna Febriani, M. A.

Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber yang kompeten dalam mengkaji persoalan pendidikan, yaitu Prof. Dr. Bustami Rahman (Universitas Bangka Belitung), Prof. Dr. Elly Malihah, M. Si (Universitas Pendidikan Indonesia) dan Rakhmat Hidayat, Ph. D (Universitas Negeri Jakarta). Dan dihadiri sebanyak 160 peserta melalui ruang virtual Zoom, kuliah ini dibuka langsung oleh Rektor Universitas Bangka Belitung, Dr. Ibrahim.

Dalam sambutannya, Dr. Ibrahim menyambut baik kegiatan kuliah umum online yang membahas tema pendidikan ini.

“Pendidikan menjadi salah satu aspek yang terkena imbas langsung saat kondisi pandemic, dimana ada perubahan-perubahan yang terjadi seperti perubahan proses kegiatan belajar mengajar yang diprioritaskan secara daring. Meskipun demikian, kondisi ini jangan sampai memberikan batasan kepada kita semua untuk belajar dan memperoleh pengetahuan, salah satunya kuliah online ini. Dengan adanya kegiatan ini dapat memberi masukan bagi kita semua terkait solusi dari pendidikan di era pandemic,” katanya.


Dalam kuliah umum ini, Rakhmat Hidayat menyampaikan bahwa di era pandemic ini negara harus turun tangan dan bertanggungjawab terhadap pendidikan masyarakatnya.

“Jangan sampai karena kondisi pandemic, banyak masayarakat Indonesia yang tidak mampu atau dapat melanjtkan pendidikannya karena persoalan-persoalan tertentu (Seperti kuota, infrastruktur dan lainnya. Oleh karena itu, pentingnya kepemimpinan pendidikan yang kuat akan mengantarkan kepada kondisi new educational insight” ujarnya.

Sementara itu Prof. Elly memaparkan pentingnya adaptasi pendidikan saat dan pasca pandemi, ini diperlukan agar tidak membuat kita “Gagap Sosial” dan memperluas “Jarak Sosial”.

Selain itu Prof. Elly menambahkan “Berhikmah dari Pandemi mengambil hal yang positif, yakni: Melek IT, kebersamaan, kebersihan, menambahan ketakwaan,” tambahnya.


Sementara itu, Prof. Bustami Rahman melihat bahwa kehadiran virus corona ke tengah-tengah masayarakat menghadirkan situasi kecemasan dan ketidakpastian.

“Kita berada dalam situasi yang tidak pasti, tidak ada yang dapat memprediksi hal ini sebelumnya, bahkan hingga sekarang Akademisi, Pemerintah hingga ilmu pengetahuan pun belum bisa menjelaskan kondisi ini. Oleh karena itu, untuk melihat kondisi yang belum dapat dijangkau oleh ilmu pengetahuan, kita dapat menggunakan nilai-nilai spiritual yang jauh lebih dulu muncul sebelum ilmu pengetahuan yang rasanya tepat untuk melihat fenomena ini, yakni metode Tuhan. Metode ini adalah dengan memprioritaskan 3I dalam kehidupan masyarakat, pertama Iman, lalu Imun dan terakhir baru Ilmu,” tuturnya.


Kuliah umum online ini mendapat apresiasi dari peserta, hal ini terlihat dari antusias peserta yang bertanya tentang materi yang disampaikan oleh narasumber. Peserta yang hadir dan bertanya bukan saja dari internal Universitas Bangka Belitung tapi juga dari universitas Negeri Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia hingga guru-guru yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (Rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait