Ikuti Tahap Wawancara, Bangka Belitung Berpotensi Raih Penghargaan KUR 2021

Pangkalpinang, Swakarya.Com. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berpotensi meraih Penghargaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tahun 2021, yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

Kepulauan Bangka Belitung bersama 5 Provinsi lainnya dan 12 kabupaten/kota, berhasil melaju ke tahap wawancara seleksi tahap III penilaian penghargaan KUR Tahun 2021. Hasil wawancara ini menjadi penentu bagi daerah, untuk meraih penghargaan tertinggi atas pengoptimalan KUR di daerah.

Tahap wawancara diikuti langsung oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman, dengan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Tim Penilai, melalui video conference menggunakan aplikasi Zoom meeting, di Ruang Vidcon, Kantor Gubernur Babel, Rabu (1/12/21).

Di hadapan para Tim Penilai yang terdiri dari Kemenko Perekonomian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Kementerian Keuangan, Gubernur Babel Erzaldi Rosman dalam kesempatan itu menjelaskan, Kepulauan Bangka Belitung dalam upayanya agar KUR ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung lebih mengedepankan kolaborasi dan sinergi antara Perbankan, Bank Indonesia, Direktorat Jenderal Anggara (DJA) Kementerian Keuangan Babel, dengan pemerintah provinsi untuk melakukan percepatan penyerapan KUR, agar langsung berkoordinasi dengan masing-masing dinas sesuai dengan klusternya dan dilakukan evaluasi empat bulan sekali.

Pemprov. Babel juga berkoordinasi dengan OJK dan BPS terkait data KUR yang ada di perbankan dan jumlah penerima KUR di masing-masing daerah.

Terkait sosialisasi kepada masyarakat penerima manfaat KUR, pihaknya mengedepankan tenaga fungsional di dinas masing masing, dengan melakukan wawancara sekaligus pembinaan tentang produk yang akan mereka kembangkan melalui KUR.

Pendampingan juga dilakukan secara menyeluruh, tidak saja mendampingi mereka untuk bertanggungjawab mengembalikan KUR, tetapi tingkat keberhasilan KUR juga menjadi perhatian dalam program ini.

Untuk lebih memantapkan program KUR, khusus untuk sektor pertanian di Kepulauan Bangka Belitung dilakukan upaya jemput bola, dengan melakukan eksistensi langsung dengan para calon debitur yang notabene adalah para petani maupun peternak.

Caranya adalah dengan sebelumnya melakukan konsolidasi dengan para offtaker atau calon pembeli. Dengan menghadirkan offtaker diharapkan akan memberikan jaminan hasil produksi para petani dan peternak. Selanjutnya setelah melakukan konsolidasi dengan offtaker, dinas sebagai fasilitator, dan pihak perbankan, menyusul agenda roadshow ke setiap kabupaten/kota untuk mensosialisasikan terkait KUR langsung ke masyarakat.

“Jadi produk yang ingin dibiayai sudah sangat jelas, siapa pembelinya, harganya berapa, serta konsekuensi terhadap rencana pembiayaan, sehingga petani dan peternak memiliki keyakinan yang besar akan pembiayaan itu,” jelasnya.

Konsep berbasis kawasan atau kluster dikembangkan, serta korporasi sehingga terjadi satu kesatuan manajeman dan satu kesatuan teknologi, serta adanya kepastian produksi. Selain Program Sapi, Program Jahe Merah, dan Porang, Program Tambak Udang Vaname akan dikembangkan melalui pemanfaatan KUR ini.

Terkait UMKM, para pelaku usaha mendapat jaminan tempat penitipan di toko-toko yang besar, selain dikembangkan e-comerce melalui pemasaran digital.

Inovasi lain yang dilakukan Pemprov. Babel adalah menempatkan KUR sebagai informasi utama dalam Hotline dan Aplikasi Informasi Penanganan Covid-19 Bangka Belitung. Yang artinya KUR ini dijadikan model bagi masyarakat, dalam rangka merecovery ekonomi, sehingga usaha mereka dapat terus berlanjut khususnya di masa pandemi.

Gubernur dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasihnya, sehingga Kepulauan Bangka Belitung mampu ke tahap wawancara. Hal ini semata-mata kerja untuk melayani masyarakat.

“Apa yang kita dapat dalam wawancara ini, semoga dapat memberikan manfaat, tidak hanya untuk masyarakat Babel saja, tetapi untuk masyarakat Indonesia yang betul betul membutuhkan KUR. Kami yakin dan percaya melalui KUR, para petani, peternak, dan pelaku usaha bermodal kecil akan dapat mengembangkan usahanya,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait